Kamis, 04 Maret 2010

Pelacur atau Filosof

Sengaja aku tak melambaikan tangan untuk menghentikan lajunya mobil atau motor, seperti yang dilakukan oleh wanita-wanita di sekitarku.

Dan sengaja juga aku tak memakai baju terbuka dengan rok atau celana pendek dipadukan dengan kaos tank top seperti wanita-wanita di sekitarku.

Dengan celana levis hitam dan sweeter lengan panjang, aku duduk di depan warung tua agar bisa mencuri terangnya lampu untuk bisa membaca buku dengan baik. Kursi plastic tanpa sandaran yang ku pinjam dari warung itu, ku tarik ke depan lebih dekat dengan jalan beraspal.

Dengan kaca mata merah marum dan rambut yang yang kuncir ke atas dengan jepitan murah yang kubeli hanya 1000 rupiah di pasar kaget Sandratek pasti akan memberikan kesan sebagai seorang intelektual. Apalagi buku yang kubaca adalah “filsafat manusia”, pasti menyernangkan sambil menikmati desiran angin malam daerah parung, Bogor….

Tiba-tiba sebuah mobil mewah dengan plat nomer mobil ‘B………..’, berhenti di depanku membuyarkan konsentrasiku dan kulihat di balik kaca mobil bagian depan seorang laki-laki paruh baya menyapaku.

“hey, berapa tarifmu semalam…?”

Aku bangkit dari tempat dudukku dan mendekati sumber suara itu, Nampak jelas karakter wajah lelaki itu.

“ hmmm…. Aku bukan pelacur, tapi aku filosof”

Menikahlah denganku…!

“Halo, …hey..kapan kau ke Jakarta ? aku hanya ingin mengatur jadwalku. Khawatir bentrok “

“ mungkin pertengahan bulan depan “

“ooo oke deh kalau begitu, oh ya, berapa orang dari keluargamu? aku takut rumah ku gak cukup nantinya. Dan butuh mobil berapa ? kau tau kan mobilku hanya cukup 8 orang.”

“ahh ga banyak kok, Cuma 5 orang “

“ ooo ya udah deh, aku tunggu ya…”

“Tunggu !..”

“Apa..?”

“Kenapa kau berbuat begini ? seandainya sekarang kalau bilang ‘iya’, akan kubatalkan pernikahanku dengannya dan aku akan menikahimu.”

“ Ahh jangan gila kau !”

“ Kamu yang Gila ! kenapa kau tak mau menikah denganku ? apa yang kurang dariku ?”

“ Karna aku tak mencintaimu “

‘ Bohong! Lalu kenapa kau mau tidur denganku ?”

“Karena aku juga butuh ?”

“ Dasar betina pals…!”

“Sudahlah ! apalagi yang harus kusiapkan untuk weddingmu..?”

Lelaki caecar

Lelaki yang tak sempat kutanya nama lengkapnya dan dengan tanpa bersalah ia menyemburkan cairan spermanya di atas perutku sebulan yang lalu, kini datang untuk kedua kalinya tanpa menghubungiku terlebih dahulu.

Ia masuk ke dalam rumahku tanpa seizin dariku. Aku yang saat itu sedang duduk selonjoran dengan laptop di atas paha Karena harus menyelesaikan deadline, dibuat kaget, curiga dan penuh selidik. Aku masih diam terpaku saat dia langsung ke rangjang dan membuka semua pakaiannya. Ups ! dia telanjang. Aku masih menatap penuh selidik…

“Ayolah… jangan menatapku seperti itu, cepatlah kau kesini !”

Aku masih diam…..

Dia duduk di atas ranjangku

“ sebentar ! apa yang kau lakukan di rumahku ?”

“Aku ingin bercinta denganmu..”

“ hmmm begitu….., tapi aku punya pertanyaan dan kau harus menjawabnya”

“aaahhh kenapa kau tiba-tiba begini..sudahlah jangan banyak Tanya, cepatlah kau kesini, aku sudah tak tahan “

“aku hanya ingin kau jawab, dan aku tak peduli dengan jawabanmu, setelah itu, kau minta apapun dariku, aku akan penuhi, bagaimana ?”

“ oke lah, apa yang kau ingin tanyakan dari ku ? cepat lah !”

“kenapa kau ingin tidur denganku ?”

“huhf !okey…okey… kau tahu lah, istriku baru melahirkan caecar, sudah 3 bulan aku gak dapat jatah !”

“ Oh my God ! keluar kau dari rumahku !”

Dasar lelaki, kupikir aku beruntung bisa tidur dengan seorang esmud (Eksekutif Muda), bermobil mewah dan berpenampilan flamboyan. Tapi ternyata hanya lelaki yang tak punya nyali untuk membayar seorang pelacur untuk menyalurkan libidonya…hufh

Jagung Manis

Entah kenapa akhir-akhir ini saya begitu tertarik untuk makan jagung manis. Tak peduli sudah kenyang atau lapar. Sampai-sampai aku harus memunculkan sifat yang tak melekat pada diriku, yaitu pelit karena aku tak ingin berbagi dan kau tahu ! aku begitu rakus seperti monster jika melahap jagung manis. Makanya Setiap melihat gerobak jagung manis, aku pasti menghentikan motorku dan membelinya.

“Ada yang manis gak, pak ?”

“Ada , tapi harganya 3000”

“ boleh deh dua… tapi boleh di coba gak pak ?”

“Coba aja atuh neng ! saya gak bakal bohong! Saya kan sudah Tua, ngapain bohongin orang “

“Ah saya sudah berapa kali di bohongin, pak. Minta jagung manis, malah dapatnya jagung biasa”

“ah mungkin yang jual masih muda”

What! Apa hubungannya kebohongan atau kejujuran dengan usia ? mau muda kek, mau tua kek, kayaknya jawaban mereka semua sama setiap aku tanya manis atau tidaknya jagung yang kubeli….hufh

Istri kedua

Lelaki muda yang membuatku tergoda dengan kecerdaasan dan kelincahannya dalam bekerja, sekarang berada dihadapanku. Aku tak ingin sedikitpun melewatkan moment ini. Walaupun hanya bisa menatap dan menatap. Mataku tak kuizinkan untuk menutup sedetikpun, biar ku bisa lihat garis-garis karakter di wajahnya.

Dia terus berbicara mengungkapkan ide-idenya di suatu rapat. Walaupun tak pernah kutemukan godaan matanyanya tertuju padaku. Namun aku hanya ingin menghibur diriku sendiri, aku tak mau punya fikiran negatif, siapa tahu ia tak ingin ada orang lain yang mengira dia punya “sesuatu” denganku. Biarkan dia bersikap begitu dan aku akan setia menunggu.

Dia bukan lelaki pilihanku. Dilihat dari sisi manapun, tidak ada yang sesuai dengan karakterku. Apalagi dari latarbelakangnya, sangat jauh berbeda. Namun, ini lah yang dinamakan cinta atau hanya …? Hmm seandainya ia berkata padaku, sebelum ia selesai bicara, aku pasti menjawab “iya”. Walaupun sebagai istri keduanya dan ibu tiri dari anak-anaknya.

Hubungi Aku

“Aku sedang mencintai seseorang “

“oh ya..? siapa wanita beruntung itu ?”

“ Kau pasti tahu, dia sahabatmu “

“ooo….. suprise ! kau pasti begitu mencintainya, ya kan ..?”

“hmm… aku baru 2 bulan jadian dengannya….”

“ hmm terus terang … aku sakit hati “

“Maksudmu ? “

“Sebenarnya.. malam ini, aku ingin mengatakan bahwa aku menyukaimu, sejak kemaren kita bertemu, ada sesuatu yang menarikku untuk lebih mengenal dan lebih dekat denganmu. Tapi… ternyata keadaannya tak tepat, haaaaa… sudahlah ! mari bersulang….!”

Sang lelaki diam menapa si wanita…..

“jangan melihatku seperti itu.. hmm suatu ketika jika kau sudah sendiri, hubungi aku ya….?!”

Si wanita pergi meninggalkan si lelaki dengan berjuta pertanyaan…..

Dua Sahabat

Di bandara.

Belum sempat kukenalkan lelaki yang di sampingku pada seorang teman, mereka sudah berpelukan dan saling mengguncang-guncangkan tubuh. Tertawa bersama sambil saling memperhatikan dari ujung rambut hingga ujung kaki. Hmm Sepertinya mereka bersahabat dan lama tak jumpa.

Lelaki 1 “Kau tahu, ini adalah sahabatku yang paling akrab dan gila. Dia banyak memberiku inspirasi dan banyak mempengaruhi hidupku. Dia benar-benar lelaki Hebat…..”

Lelaki 2 “ Ah…! Justru kau yang hebat. Aku banyak belajar darimu dan aku tak mungkin seperti saat ini tanpamu, kawan “

Dua lelaki yang saling memuji

Dua lelaki yang saling mengagumi

Dua lelaki yang punya rahasia

Mereka pernah tidur denganku…..

Menunggu……

Sendiri …
Menunggu….
Menahan ….
Gelisah…

Titut titut titut…..suara dering sms ku
Sapa…?
Cepat buka dan baca…!
Ah dari adikku, Farhan
“Makasih ya kirimannya. Kaosnya pas loh, bak “

Titut titut……
Sapa..sapa..sapa….?
Tak sabar ingin membukanya…
Ah bukan yang kuharapkan, tapi lumayan bisa membuatku bahagia
Dari Azizah, sahabat akrabku di Surabaya
“ Nov, lagi sibuk apa ? lama tak bercerita ya…?”

Titut titut…….
Berjarak hanya 3 menit
Harus kubuka dan kubaca
Lagi-lagi….bukan dari dia
“halo cantik, boleh kenalan gak ?”
Huhf,, hare gene …. Capek deh,……

Ahh apa signal di rumahku lagi error ya..
Atau jangan-jangan hp yang gak bener
Ini hari apa ya ?
Hmm….

Titut..titut…….
Jangan-jangan….?
Ahhh pasti dari dia…
Cepat-cepat baca…..
“gimana Nov? masih merasa sendiri ? dan dia belum juga menelponmu ?”
Aku yakin sahabatku yang satu ini, pasti tertawa kegirangan melihat penderitaanku.
Hufh..dasar kuntilanak betina…..jiahk !

Ingin memulai, khawatir mengganggu
Sekedar menyapa, khawatir tak suka
Basa-basi, khawatir garing
Berterus terang, berarti melacur prinsip

Memang menunggu tak pernah indah…
Hmmm
Ciputat, 1 Maret 2010, 20.00