Selasa, 23 November 2010

Untuk Umurku yang ke-26 Tahun…

Sebenarnya aku tak begitu suka dengan sebuah perayaan ultah, namun saya sangat menyukai pesta. Pesta yang lebih mengedepankan kesederhanaan dan kekerabatan. Yaa, sekalian silaturahmi, karena bagiku silaturahmi adalah cara bagaimana mengaktualisasi diri di social network. Mau tak mau kita harus mengakui bahwa kita tak pernah hidup sendiri. Kita ada karena ada keluarga, teman, tetangga, guru dan masyarakat. Terlepas apakah mereka benci atau senang pada kita.
“ Makasih ya udah pada datang ke rumah, buat bakar-bakar ikan”
“Makasih ya atas kadonya dan doanya”
Saat ini, aku hanya ingin bersyukur. Ketika semua orang menuntutku untuk make wish, di ultahku yang ke-26 tahun ini, sebenarnya aku bingung, mau minta apa lagi, toh aku sudah memiliki keluarga yang begitu sempurna, guru-guru yang luar biasa, teman-teman yang dahsyat, yang mengajariku bahwa senyuman adalah jembatan terpendek di dunia.
Saya merasa Tuhan begitu sayang dan cinta padaku, karena aku juga sangat sangat mencintainya. Belum sempat keinginan dan doa ku terucap, Tuhan sudah mengabulkannya. Hingga suatu ketika aku tantang Tuhan untuk mengabulkan keinginanku yang agak aneh, agak lucu, dan bahkan menjijikan. Lagi-lagi Tuhan menampakkan rasa cintanya padaku, Ia mengabulkan keinginanku yang bagiku cukup mengagetkan. Tapi aku yakin, Tuhan punya rencana dan punya pesan yang ingin disampaikan padaku.
Kujalani semua yang Tuhan inginkan, kadang terjal, kadang tersandung, kadang membahagiakan dan kadang membuatku tertawa, menertawakan diriku sendiri. Hmm.. ternyata memang benar, Hidup itu seperti komedi bagi orang yang berfikir tapi menjadi tragedy bagi orang yang hanya menjalani saja. Hingga akhirnya, aku harus menjadi “manusia” kembali. aku harus mengatakan “ stop” dan “cukup” atas semua kegilaanku yang kulakukan, karena aku sudah paham, apa yang ingin Tuhan sampaikan padaku. tanpa sadar, aku menengadah ke atas dan mengacungkan kedua jempol tanganku pada Tuhan sambil berkata “ bagooos”. Hem…
Di Ultahku yang ke 26 tahun ini banyak peristiwa yang kualami dengan harus menepuk dada karena jantungku yang berdetak cepat, nafasku yang sesak dan tawaku yang lepas. Oh Tuhan, aku benar-benar bergetar. Tubuh, jiwa dan akalku terus bergetar tiada henti. Air mata kebahagian terus mengalir. Aku benar-benar terharu dan tersentuh atas semua ini. Dan tiba-tiba aku merasa takut yang begitu sangat, apakah ini nyata ?, Apakah ini hanya sementara ?.
Seakan-akan aku tak ingin membuka mata dan bangun dari semua kebahagian ini. Tapi aku juga tidak ingin jika ini semua adalah mimpi. Apakah karena pengakuan-pengakuan yang sering kulakukan akhir-akhir ini membuat kuburan jiwaku yang telah kugali dalam-dalam, kini harus ku buka dan ku timbun lagi dengan tanah?
Tuhan…. Aku bahagia… sangat sangat sangat sangat bahagia….
Dan Untukmu…. wahai
1. Keluarga besarku, (Buya, Umma, Mbak Titin, Mas Uus, Dek Farhan, Dek Melda, kak yung, Mak camplong) dan juga kelurga yang ada di Madura dan di luar Madura
2. Guru-guruku, baik yang di akademisi ( dari TK-pasca) atau di luar akademisi
3. Teman-teman Roses, dimana pun kalian berada
4. Teman-teman IKBAL, senior, junior , dan wali santri yang sudah kuanggap sebagai orangtua
5. Teman-teman UIN Syahid Jakarta angkatan 2004, khusus jurusan Tafsir Hadis
6. Teman-teman ICAS Paramadina angkatan 2005
7. Teman-teman Teater Kosong, Teater Q surabaya, FTI, dan tetaer seluruh Indonesia
8. Temen-temen KPJ dan komunitas Regge di Kediri, I love you full
9. Teman-teman pascasarjana sosiologi UI angkatan 2010
10. Teman-teman HMI, PMII dan organisasi mahasiswa lainnya
11. Teman-teman Jogja, Surabaya, Jakarta, dan Madura
12. Teman-teman FB
13. Para lelakiku
14. Kakak-kakakku dan mbak-mbakku (sodara ketemu Gede)
15. Dan semuanya……
Aku hanya ingin mengatakan satu kata pada kalian (sambil berbisik dengan meletakkan kedua tangan di samping mulut sebagai corong suara )
M. A. K. A. S. I. H
Tetaplah menjadi bintang di langit…….!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar