Sabtu, 26 Maret 2011

Anakku Hebat….!

Semalam aku mendengar ucapan mas Pepeng di acara “Ketemu Pepeng” di TVOne. Dia mengucapkan kalimat pada anaknya, “Kamu itu manusia hebat karena berada pada keluarga yang hebat”. Lalu saya berfikir tentang makna “hebat” itu hingga tak bisa tidur, dan akhirnya saya teringat pada kejadian di Pesawat dua bulan yang lalu, dimana ketika sedang menguping tanpa sengaja obrolan dua laki-laki paruh baya di samping tempat dudukku, yang kebetulan aku duduk dekat jendela, menuju Surabaya dari Jakarta.
_________________
Ke Surabaya, pulang atau hanya liburan, pak ?”, tanya laki-laki yang berada tepat di sampingku pada laki-laki di sampingnya

“Pulang, pak. Saya habis ‘ngeliat’ anak saya di Jakarta”

“Anaknya kuliah apa kerja, pak ?”

“Dia masih kuliah, pak. Kalo bapak ?”

“Saya juga pulang, pak. Kebetulan saya ke Jakarta hanya mengantarkan anak mendaftarkan diri untuk kuliah”

“S1 atau S2 ?”

“S2, pak”

“Ooo kalo begitu sama, anak saya juga S2. Tapi dia sudah semester 2”, jawab laki-laki yang ada di paling pinggir

“Anak saya itu hebat, pak!” laki-laki di sampingku mulai bercerita tentang anaknya, “Sejak kecil, ia selalu menuruti apa yang saya sarankan. Hingga ia selalu mendapatkan juara di sekolahnya sejak SD hingga kuliah. Dan sekarang, ia mendapatkan beasiswa prestasi untuk melanjutkan kuliahnya di Jakarta. Dan itu juga yang saya sarankan. Itulah mengapa saya tidak pernah menolak memberikan apa yang ia inginkan, karena ia selalu membuktikan keberhasilannya yang membuat saya bangga. Ia memang anak yang penurut. Dan kebetulan, secara materi, saya tidak pernah kekurangan, jadi….ya saya selalu mendukungnya.”

“Apa yang bapak lakukan untuk anak bapak ?”

“Saya selalu memberikan petunjuk atau jalan pada keinginan anak saya, terutama ketika ia masuk kuliah. Saya arahkan ia untuk kuliah di kampus A dan jurusan B, dan terbukti akhirnya ia berhasil. Begitu juga dengan sekarang. Selain itu, saya juga silaturahim pada guru-gurunya, sekedar ‘menitipkan’ anak saya pada mereka, agar anak saya tidak terjerumus pada hal-hal yang negative dan fokus pada kuliahnya. Anak saya itu penurut, pak… makanya hebat!”

“Hmmm…..”

“Kalo anak bapak sendiri ?”

“Anak saya juga hebat, pak. Sejak ia memutuskan untuk kuliah S1 di Jakarta, saya melarangnya, karena selain perekonomian kami yang hanya pas-pasan, kami juga tidak punya saudara atau keluarga di sana. Namun anak saya nekat. Entah dengan apa ia sekolah. Ujug-ujug ia sudah memberikan kabar pada kami, bahwa ia sudah kuliah. Dan 4 tahun kemuadian ia lulus. Saya bangga, pak, sebagai orang kampung dan hanya petani, apalagi sekarang, ia sudah memiliki pekerjaan sambil melanjutkan kuliah lagi. Saya juga tidak tahu nama kampus dan juga jurusan yang ia ambil. Sama halnya ketika ia kuliah S1 dulu. Dan sekarang, ia yang membiayai perjalanan saya dari Surabaya- Jakarta-surabaya menggunakan Pesawat. Bahkan , ia sudah punya rumah di Jakarta dan juga merenovasi rumah kami yang di kampung”

“Kalo boleh tahu, berapa umur anak bapak ?”, tanya laki-laki di sampingku

“Sudah lumayan tua, pak. Umurnya sudah 26 tahun”

“Wah sama dong dengan umur anak saya”
___________
Saya hanya bisa tertawa tertahan mendengar obrolan dua laki-laki di sampingku itu. namun hingga sekarang, saya juga belum bisa menemukan makna ‘hebat’ yang dimaksudkan oleh mas Pepeng itu. Anak hebat karena terlahir dari keluarga hebat. Tapi apa tolak ukurnya dari kehebatan seseorang ?.

Apakah memang benar, orangtua yang hebat akan melahirkan anak yang hebat ?, Apakah anak hebat itu adalah anak yang penurut, yang selalu mengikuti keinginan atau saran orangtuanya ?, atau apakah anak hebat itu adalah anak yang nekat dan selalu melanggar keinginan atau saran orangtuanya ?.

Lalu, apakah anda adalah anak hebat ???

Gunuk, 27 Maret 2011. 10.22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar