Selasa, 23 Februari 2010

“WANITA BAIK-BAIK” VERSI SMS

Tepatnya pada hari kamis pada tanggal 18 Februari 2010, ketika terjebak macet dan tidak mendapatkan tempat duduk di bis, saat perjalanan balik ke ciputat dari Rawasari yang ternyata menghabiskan waktu selama 4 jam, wow ….! ah tak usah terkejut, itu wajar, karna aku memang sengaja memulai perjalanan pada jam-jam macet, yaitu pada jam 4 sore dan tiba di kos pada jam 8 malam.
kau pasti bertanya, kenapa tiba-tiba aku memilih untuk menggunakan bis, bukan memanfaatkan motor yang ada. Entahlah saat itu aku ingin sekali jalan sambil menikmati kegelisahan dan kepengapan kota Jakarta. Dan yang paling penting adalah hanya ingin menunjukkan rancangan model baru bajuku, yang ketika itu menggunakan sarung yang dimodifikasi dengan syal merah. Wow ! kau pasti mulai berfikir….seperti apa penampilanku…? Hmmm
mencoba untuk bertahan dan bersabar di dalam bis, ternyata tidak membuatku kuasa. Ingin sambil membaca, khawatir disangka sok intelektual. Atau mungkin sambil menulis, tar di sangka cari perhatian. Padahal sudah menjadi kebiasaanku, ketika bepergian, pasti didalam tasku sudah tersedia, buku bacaan, dan buku harian untuk menulis. Jika memang kenyataannya begitu, lalu apa yang harus kulakukan untuk mengusir jenuh dan lelahku?. Hmmm kenapa tidak mengirim sms walau hanya sekedar iseng, tapi…. Kenapa tidak mencoba mengirim sms yang membuat orang-orang berfikir kreatif, tapi apa ya ….?
Lalu aku mengirim sms yang tertulis “ Di samping rumahku ada Tulisan (menerima kost wanita baik-baik) kalimat ‘wanita baik-baik’ membuat keningku mengernyit membentuk 5 lipatan. Menurut anda, apa defisini dari ‘wanita baik-baik’ yang sebenarnya secara umum…? Makasih sebelumnya “. Ya , aku tahu sms panjang ini memakan 2 space dalam hp ku dan yang perlu kau tahu, sms ini ditulis setelah jam 5 sore, yang artinya, nomer Hp ku sudah tidak bisa gratis untuk layanan sms. Jadi, jawaban dari sms ini begitu penting dan sangat aku harapkan.
Memang tidak semua orang yang kukirim sms ini, hanya beberapa orang saja. Tidak ada kepentingan apapun apalagi klasifikasi karakter atau tingkat kedekatan,tapi aku hanya ingin tahu jawaban dari orang-orang yang kukirimi sms ini. Karna 3 tahun yang lalu, aku pun pernah mengirimkan sms bermakna serupa walaupun beda redaksi pada sebagian sahabatku.
Iya, aku tahu, kau pasti sudah tidak sabar mengetahui apa saja balasan dari sms ini. Dan kali ini, aku tak ingin mengklasifikasi balasan sms, seperti yang kulakukan pada balasan “Hari Kasih Sayang”. Yang kemaren. Tapi aku ingin mengurutkan siapa yang membalas lebih dulu sms dari ku dan jika tak keberatan aku ingin berbagi cerita, tentang siapa dia.
Pertama datang dari sahabat jauhku di Jogja, yang hanya berkenalan di kereta ekonomi setahun yang lalu, ketika menuju Jogja, kami sama-sama tidak punya tempat duduk, karna penumpang begitu buanyak dan kami sama-sama duduk di bawah sambil menggelar Koran di bagian restorasi, sebut saja namanya Andy, yang membalas sms ku dengan kalimat “ Pastinya dari tingkah laku…dari ucapan…. And dari pergaulan…”. Hmm, serius juga nih anak. Heee
Lalu datang dari sahabatku, yang walaupun badannya kecil, dengan wajah, yang seandainya ia mendaftar masuk SMA, pasti masih diterima, namun umurnya lebih tua 8 bulan dariku. Sarjana sastra Inggris UIN Malang ini, yang baru saja diwisuda pada akhir tahun 2010, sedang menyelesaikan kuliah jurusan desain grafisnya selama setahun di Malang, maaf aku lupa apa nama sekolahnya, namun cukup terkenal. Siapa lagi kalau bukan Anie dengan nama asli Qurratul Aini, yang kemudian ia membalas sms ku dengan kalimat “ Mungkin wanita yang baik, bayarannya gak pernah nunggak “. Heee sepertinya ia menyindir dirinya sendiri, hmmm karna ia baru menjadi musuh pak kost gara-gara nunggak kosan, haaaa..
Siapa yang tak kenal dengan bang Ginting, Josep Ginting, pemain sinetron dan teater kawakan ternama. Rasanya aku begitu merindukan sosok lelaki paruh baya itu yang biasa aku panggil dengan sebutan “ayah” ketika kami aktif di teater Kosong untuk produksi ‘Republik Reptil’. Dia membalas smsku dengan kalimat “ Wanita yang punya prinsip untuk berkembang dalam menghadapi hidup dan kehidupan..” hmm sangat filosofis sekali, apa bedanya “hidup” dengan “kehidupan” ya ?.
Sahabat yang satu ini, adalah sahabat yang tidak bisa dikatakan akrab, tapi sangat akrab, karna bagiku dia adalah sahabat yang bisa diajak gila-gilaan, sharing, dan tertawa sambil menangis. Semua rahasia dan karakterku, dialah tempat sampahnya. Sampai sekarang pun, aku masih belum bisa percaya, ternyata dia bisa juga pacaran, hmmm gimana kalau nanti dia menikah, lalu hamil dan punya anak..?, benar-benar moment yang bikin tak sabar segera terwujud, karna dulunya, ia sangat membenci laki-laki. Saat ini, dia sedang mempersiapakan diri untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri. Dida Erlina, nama yang tak asing bagi mania sepakbola, hmmm… kalimat yang ia tulis “Mungkin wanita yang sering pulang pagi….”. haaa, dasar! Dia benar-benar tahu kebiasaanku, yang selalu beraktifitas di malam hari, dan pulang pagi untuk tidur…heee
Lain halnya dengan jawaban sahabatku yang belum pernah kutemui. Aku mengenalnya melalui dunia maya, ketika itu, ia sedang kuliah di Universitas al-Azhar, Cairo, Mesir. Dan sejak ia pulang ke Indonesia, belum juga bertemu dengannya, makanya ia membalas sms ku dengan kalimat “ Nov, Carikan kost buat ku…”, heeee
Sama halnya dengan Ghofar Ismail, namanya cukup popular di telingaku sejak tahun 1999, namun 5 tahun yang lalu, sebelum ia pamit untuk melanjutkan kuliah di Cairo, Mesir, sampai sekarang aku belum bertemu dengannya untuk kedua kalinya. Entah apa alasannya, hingga ia membalas dua kali. Kalimat pertama begitu panjang, “Wanita baik-baik itu wanita yang apabila seharusnya berlari, ia hanya berjalan cepat. Apabila seharusnya melompat, dia hanya berjinjit, apabila seharusnya tertawa, dia hanya tersenyum”. Wow ! keren nih… bikin aku berfikir. Kemudian kalimat kedua “Nov, apa sih sebenarnya yang benar itu, kodrat atau kah pandangan masyarakat ?”……ternyata ia menjadi gelisah dan sibuk sendiri, haaaa…
Kemudian dari guruku yang tak pernah mengajarku di bangku sekolah manapun, namun kesederhananyalah , telah mengajarkanku tentang makna kehidupan yang sebenarnya. Saat ini beliau berprofesi sebagai penerjemah dan tinggal bersama seorang istri dan satu anak laki-laki yang berumur sekitar 8 tahun di daerah Kramat Jati, saya memanggilnya dengan sebuatan Ustadz hadiri Abdurrahman, yang ternyata beliau membalas smsku cukup panjang, “Ya pastinya wanita yang tidak niko-niko ; tidak sedang menjalankan atau terlibat bisnis haram (narkoba, jual beli manusia, dan sejenisnya ) dana hal-hal lain yang berkonotasi negatif. Tanggapan atas buruk sangka bukan buruk sangka yang serupa, bukan begitu…?”. Weh, ternyata guruku yang satu ini, bener-benar serius menanggapai persoalan bangsa Indonesia, heee, saporana…..
Yang paling gawat dan heboh, pasti datang dari seorang Haris, kakak kelasku yang ku mutasi menjadi sahabat ledek-ledekanku dengan sok hebatnya dia membalas sms ku dengan kalimat perintah “ Besok kita ketemu untuk membahas ini, gimana ?”, mari kita koor kalimat, “huuuuuuu…….!” Capek deh. Maaf Honey, just Kidding…. I miss you!
Lalu datang jawaban dari seorang sahabat yang belum lama aku kenal, lelaki berwajah asia, dengan mata sipit, badan standart dan kulit putih, karna dia beretnis tionghoa, alias orang Cina. Ini lah laki-laki yang kuinginkan, maklum lah aku kan paling suka nonton film serial korea, heee. Tapi gini-gini, wah kalo disuruh berdakwah nih,Ust. Zainuddin MZ mah lewat, apalagi sama Aa’ Gym, hemmm, tak bisa ku katakan.. heee. Yup ! namanyya Hafizen, orang yang sudah 2 kali membangunkanku untuk solat shubuh, hee.maklum, sebelumnya, solat subuhku pindah jam tayang, jam 8 pagi, hihihi. Dia ternyata penggemar gelapku, hahaha, dia menulis kalimat “Wanita baik-baik adalah wanita yang mengernyitkan keningnya membentuk 5 lipatan…”, hahaha, benar kan, akhirnya aku punya fans, heee, punten …
Pemilik nama asli yang memerankan ular Hitam di ‘Republik Reptil’, bak Elis, yang biasa kupanggil ,pun tak mau ketinggalan memberikan komentar dari sms ku, yang tertulis “Wanita baik-baik ?!? tiga kata yang sangat purba “. Komentar singkat yang pesimistis, yang panjang dong, bak…heeee
Ternyata sahabatku yang pendiam ini, juga bisa bersuara meski lewat tulisan. Lelaki yang ku kenal ketika di Pare, yang tak pernah mengaku sampai sekarang kalau dia anak dari seorang Kyai, yang memiliki Pesantren, yang biasanya di panggil dengan panggilan ‘GUS’,adalah anak buahnya Bob Marley. aku tak akan memaksa, tapi kalau tetap tak ingin jujur, akan kubunuh kau , heeee… dia menulis kalimat “Ada kaitannya dengan anggapan wanita sekarang…kalo dianalogikan perawan atau single… hmm…ambigu… mungkin tulisan untuk memperjelas saja…segmentasi pasar… semoga nyambung”. Loh ada apa dengan kata terakhir ? semoga nyambung ?, ngerti ga ?, aku aja ngerti, dia lagi menganalisis papan yang terpajang samping rumahku….hmmm ya kan…? Heee
Mas bejo, sang peramal, yang pernah menebak benar hari kelahiranku plus hari Jawanya, dan juga menafsirkan makna ular yang pernah masuk ke kamarku dan mengganggu tidurku, ternyata bernama asli Hari Kramayadi, anak kesayangannya Tukul, yang juga tak mau kalah bersaing memainkan kata-kata mencari definisi wanita baik-baik. Ia menulis “Sebenarnya itu kamu diberi petunjuk bahwa yang kamu lihat adalah kebalikannya, jadi apabila kamu melihat lagi yang seperti itu maka pahami..”. aku yakin, kau pasti belum bisa memahami, begitu juga aku. Tapi jangan pernah ragu, kadang apa yang ia katakan pasti benar, jika bukan saat ini, mungkin nanti… weleh-weleh….opoooo…?, hee
Pemilik teriakan khas yang selalu bikin aku bingung memahaminya ini, selalu membuat suasana menjadi segar. Namun jika membaca balasan sms ku, kau pasti tak akan percaya, jika ini tulisan asli dari Olivia Zalianti, pemain sinetron dan film yang sudah tak asing lagi. Ia menulis “ Wanita baik-baik itu yang tidak berlebihan melakukan sesuatu…mengerti betul batasan-batasan norma-norma susila yang ada pada masyarakt pada umumnya”. Hmm serius sekali, hee, maksih cinta…
Beda lagi balasan dari mas Radhar Panca Dahana, sang sutradara yang terkenal galak dan suka marah-marah, namun hatinya begitu lembut. Aku begitu berharap bisa mengabdi, dan mencuri sebanyak-banyaknya ilmu dari dia, namun, sepertinya aku disuruh belajar sendiri, hik hik hik….. Berharap aku bisa mendapatkan definisi yang begitu hebat dari dia, namun ia malah membalas “Iki takon nang mas to ? yo keliru. Tanya sama yang nulis dong “. Yaaa penonton kecewa deh, heee. Tapi benar juga ya…..hmmm
Sahabatku yang satu ini, begitu bersemangat untuk mendapatkan beasiswa master ke India, walaupun tak berhasil, namun ia bertekad ingin ke Bollywood bertemu Shah Rukh Khan, haaa…sang filosof yang selalu sibuk membuat sidik jari, alias tiada waktu tanpa facebook-an, selalu gelisah melihat secara nyata ketidakseimbangan alam dan problem bangsa Indonesia ini. Pantes saja, status di FB nya pasti yang serius-serius…heeee. Siapa lagi kalau bukan Tijani, ia pun serius membalas sms ku, “Wanita seutuhnya, gak jadi-jadian. Lengkap organ biologisnya (fisikal), sehat jiwanya (psikis), yang terakhir ini agak sulit di definisikan..”. nah! Betul kan, dia memang benar-benar seorang filosof. Sumpah! Aku gak bohong !, hee
Nah, ini baru sms yang bikin mulutku melebar sambil menahan geli, “Wanita yang baik-baik adalah wanita yang hafal dasadharma pramuka dan bisa mengamalkannya dan gemar menabung”. Hmm sepertinya ustadz yang satu ini, sudah kebelet kawin, kok kayaknya kriteria calon istri nih…. Kenalkan, namanya Zon…., aku pun lupa nama kepanjangannya, maklum sudah lama tak bertemu, sejak pulang dari Pare….
“Ada batasan yang bisa kita persoalkan dan ada yang tidak harus kita persoalkan. Kalau terlalu dalam, kita akan sampai pada pertanyaan mengenai zat Allah dan itu boleh untuk kita lakukan..”, hmm sangat spritualis nih. Pemilik tulisan ini adalah seorang bos, yang memiliki salah satu warung makan terlaris di Bandara Sukarno Hatta. Orangnya begitu ramah, dan hobi sekali tertawa. Dan jika tertawa, tidak bisa dibedakan mana mata dan mana bulu mata, hee.. entah apa benar dia orang medan atau betawi, yang kutahu, dia lahir dan besar di Medan namun kenapa ia memanggilku dengan sebutan “mpok”… ?hmm mungkin pelanggannya kebanyakan dari betawi kale…. Makasih bang Andriyanto…..hmm
Wah ini dia, kakak, sahabat, sekaligus panutanku. Mas Towil yang sekarang berada di Pamekasan Madura bersama istri, dua anak lelaki dan bapak-ibu mertuanya, yang pertama kali aku bertemu dengannya, sebagai mahasiswa pasca sarjana UIN Jakarta. Ia pun menulis “Kalo pertanyaannya secara umum, tidak bisa didefinisikan, karna itu relative, baik dari sisi A, belum tentu dari sisi B, begitu sebaliknya dan seterusnya “. Hmm bijak sekali, hihihi
Nah, ku harap aku bisa mendapatkan jawaban yang begitu idealis dari seorang Vita Kurnia, karna yang kutahu, dia adalah wanita yang punya prinsip dan idealisme yang kuat. Sahabat yang tak begitu akrab namun begitu dekat dan saling memuji, ciee…. Ia menulis “Ya… baik, sehat jasmani, rohani,, dan pikiran serta mental..”. yaaa, hanya itu jawabannya,,,,,penonton kecewa, Tapi thanks..
Yayak Heriyanto,lelaki kurus tinggi, yang tak kusangka karna namanya begitu familiar di telingaku sejak tahun 2000, namun baru saja kami bertemu. Saat ini, ia menjadi orang penting di kampus pascasarjana STIAMI Jakarta Pusat. Ia membalas sms ku dengan kalimat yang begitu panjang “ Sederhana, wanita baik-baik selalu mempertimbangkan perbuatannya ; seandainya orangtuanya melihat bakal sedih, kecewa atau bangga; tak usah menhadirkan Tuhan karna manusia memang selalu meremehkannya, hadirkan saja Ortu dalam setiap aktivitas. Pasti jadi wanita baik-baik dan kalau merasa baik, ya tak usah tersinggung”, wah ini nasehat yang mengingatkanku pada seorang guru… ketika itu sedang menghadapi ujian dan aku minta saran, bagaimana aku bisa bersemangat dalam belajar, kemudian beliau menjawab, bacalah bukumu seakan-akan kau melihat orangtuamu…hmmm makasih mas Yayak..
Lalu datang dari Sahabatku Rifa Evawati. Seorang sahabat yang menjadi tempat sampah semua persoalan yang dihadapi kawan-kawannya. Yang bisa ia lakukan hanya tersenyum dan mendengarkan saja, tanpa memberi solusi, yang kadang sikap itulah yang dibutuhkan oleh semua orang ketika terkena masalah. Toh kita sudah sama-sama dewasa dan tahu apa yang harus dilakukannya. Ia termasuk orang paling sabar dan selalu menjadi “buronan” kawan-kawan, maka dari itu sangat korelasi dengan balasan darinya, “Mungkin yang gak terlibat tindak kriminal, alias buronan, hee ..”. hmm betul kan…?.
Hmm ustad yang satu ini, yang selalu berwanti-wanti padaku untuk selalu bersyukur dan berbuat baik pada semua orang. Inilah yang menjadi rahasia suksesnya, hingga bisa membangun rumah di Tangerang bersama istri dan kedua anaknya. Walaupun masih muda, namun kata-katanya seperti nasehat, yang begitu panjang, hee..” Wanita di kota besar rentan dengan sebutan itu, baik single atau berpasangan/HTS (Hubungan Tanpa Status). Sehingga beresiko imej negative apalagi dengan jenis pekerjaan mereka yang tanda Tanya?. Wanita sebaliknya adalah mungkin yang berkonotasi sebaliknya, tergantung persepsi dan pola pandang yang berbeda-beda dalam menilai..”. ini asli tulisan ust. Zainuri
Kemudian balasan dari Kawan kakakku ketika kuliah S1 di UIN Malang, yang kebetulan saat ini ia menjadi staf ahli DPR RI. Kak Kholil, yang ku kenal sangat flamboyan dan begitu idealis, maklum mantan aktifis HMI sejak kuliah hingga sekarang. Namun jiwa spritualnya begitu mendominasi, mungkin factor umur kale ya…hee atau jangan-jangan karna mendampingi seorang Kyai, hee. Ia menulis “Baik, termasuk dalam kajian aksiologi, ukurannya pada rasa. Rasa diukur dari intuisi. Intuisi dibentuk dari hati Nurani (albab)”…. Wehhh mantap..hemm
Bak Shofi, biasa ku panggil namanya. Walaupun dia anak dari seorang Kyai besar di Madura, namun sikapnya sangat sederhana dan begitu bijaksana dalam memahami sesuatu yang berbeda dari persepsinya. Bersama suaminya, kak Taufik, yang tak pernah mengenal kata menyerah, ia membesarkan 2 anaknya dengan status sebagai kandidat doctor di universitas UGM Jogja. Wanita manis yang tak pernah lepas dari senyumannya pun membalas sms ku dengan kalimat “Wanita baik-[baik, minimal gak punya gelagat meresahkan lingkungan sekitar, kan repot kalo ujung-ujungnya harus banyak urusan gara-gara salah melihara orang, ya gak ?”. sepertinya wanita tangguh ini, tak ingin lepas dari konteks, yaitu mengenai syarat masuk kost…..hemm
Sahabatku yang satu ini, yang sempat salah paham denganku ketika di Jogja, juga tidak ingin kalah memberikan definisi tentang wanita-baik-baik. Lelaki gondrong dengan badan kurus kering, namun berhati lembut, terbukti ketika ia memandikan 2 binatang peliharaannya yaitu kelinci, setiap hari, benar-benar memrepresentasikan karakter sebagai penggiat teater. Si Asep, asli dari Cirebon, menulis “Waduh… soal wanita baik-baik ya ? sudut pandang konvensional, mungkin….akau rasa sah-sah saja, mayoritas manusia memang harus dijerat dengan label-label itu, atas nama normalitas..” hmmm kandidat sarjana filsafat ini, masih saja seperti dulu, selalu menggunakan kata-kata ‘tinggi’, yang membuatku harus buka kamus. Heee
Lain halnya dengan jawaban Mas Tata Septayudha, lelaki yang tak begitu aku mengenalnya, namun sepintas begitu menarik dan saya bersumpah, dia laki-laki baik-baik. Ia menulis “Kalo di kampung saya, di pedalaman sono, wanita baik-baik adalah; gak keluar rumah setelah maghrib, sehari-hari pake kebaya desa, taat sama aturan adat…Di Jakarta ada gak ya ? mungkin di samping rumahmu itu wong ndeso kali ya…? Heee “. Tuh kan, benar toh ? dia memang tak pantas jadi reporter tapi pantes jadi pelawak, heee
Walaupun malam terus membulat, namun di luar masih ramai dengan rintikan hujan, tiba-tiba mas Basito, lelaki berambut gimbal kenalanku di Pare, yang wajahnya mengingatkanku pada lelaki yang ku cintai 4 tahun yang lalu, dan walaupun mahir main gitar, namun ia tidak bisa bernyanyi selain lagu regee, tiba-tiba menghentikan henyakku dengan bunyi dering sms. Ia menulis “ Itu artinya wanita tidak jahat alias baik, sopan, santun…”. Begitu singkat, padat dan terpercaya..heemmm
Sahabat yang satu ini hobi menghilang dan saking sayangnyanya, aku pasti mencarinya jika satu bulan, ia tak ada kabar. Kami yang sama-sama suka pada dunia teater namun berbeda dalam hobi mendaki gunung. Kupikir, kalo naek gunung berhari-hari, bakal pusing nyari toiletnya, heee . Kupanggil dia si Picing, karna matanya yang hanya seperti garis, dan perawakan yang pendek ini, akhirnya bisa juga berpacaran….hee. mantan mahasiswa IKJ, jurusan perfilman, yang kabur gara-gara nunggak ini, dengan alasan kemahalan, membalas sms ku dengan kalimat “Wanita baik-baik, makskudnya ya yang berkelakuan baik, kalo jahat kayak maling atau penipu, ga boleh kale..” hemmm
Lelaki yang kutaksir dan minta dicomblangi sama kawan-kawanku, ternyata tak sedikitpun punya respek padaku.Padahal sudah semua cara dan isyarat aku tunjukkan sama dia, bahwa aku punya rasa. huuuuu penonton kali ini benar-benar kecewa. Padahal saya sudah menjalani pesan almarhum cak Basri Umar, ajudan Kapolda, sebelum beliau meninggal. Bahwa, jika aku punya tujuan yang harus dicapai, maka aku harus melepaskan baju kegengsian, rasa malu, dan ketakutan. Reporter Koran Sindo ini, tidak ingin di ganggu setiap hari Sabtu dan Minggu, katanya sih deadline. Lelaki sederhana ini, yang memiliki nama Islahuddin, membalas sms ku dengan kalimat “Wanita baik-baik adalah bukan pria baik-baik”, heee…makasih kak…
Sms yang lagi-lagi mengagetkanku berasal dari pak Mahalli, karna ia datang tepat jam 3.35 pagi. Lelaki lulusan Jepang ini, mahir sekali membuat hujan buatan. Rencananya ia ingin membuat hujan buatan di Mekkah, tapi ini tidak ada sangkutpautannya dengan peristiwa hujan di Mekkah kemaren yang menewaskan 6 orang. Salah satu orang penting di BPPT ini, selalu bersikap sederhana, begitu juga isi sms nya “ Wanita yang bisa dijadikan menantu”, hmm rupanya bapak penyabar ini sudah mencari calon menantu, mungkin gak ya saya jadi menantunya, ? heeee
Tepat jam 6 pagi, sahabat energik ku, Ita membalas sms yang berbunyi “Tak usah gusar dibuatnya. Konsep wanita baik-baik mereka mungkinlah tidak sama dengan kita karena memang berbeda dasar dan orientasi berpikir. Baik menurut mereka tak berarti bagi kita karna konsep baik itu abstrak dan tergantung pada kepentingan bagi para interpreter. That’s it”. Wah kandidat Master sastra UI ini benar-benar sudah menyerap berbagai ilmu.
Sekitar jam 12 siang, tiba-tiba dering sms hp ku berbunyi, yang setelah kubaca ternyata dari pak Suadi Sa’ad. Aktifis kawakan ini gemar sekali silaturahmi dan pandai bergaul dengan berbagai kalangan, mau anak muda, orangtua, kyai bahkan dengan preman pun. Profesi jelasnya tidak begitu kuketahui, namun beliau sangat peka terhadap semua peristiwa yang terjadi, termasuk bagaimana ia membalas sms ku yang berbunyi “ Maksudnya mungkin, bukan mahasiswa penjahat “. Mungkin karena ciputat sudah terkenal dengan tempat teroris, makanya beliau juga menduga seperti itu. Mungkin…. Ya gak pak…?
Namun ada satu sms yang menjadi favoritku, yaitu dari mas Wong Dholim. Lelaki Gondrong ini, meskipun telah menikah dan memiliki seorang putri lucu bernama , Puisi, tetap menjadi pujaan para wanita. Entah apa memang benar, ia menguasai betul filsafat, meskipun ia mantan mahasiswa STF dan memahami betul makna spritualisme, meskipun ia seorang kyai di langgar kecil. Jangan-jangan ia hanya mahir berorasi saja, heeee. Lelaki gondrong pemain teater ini menulis “ Wanita baik-baik adalah wanita yang berani memilih. Berani bukanlah kejahatan. Berani menentukan adalah sikap yang telah lama ditinggalkan oleh perempuan”.
Sebenarnya kalau boleh jujur, tidak ada papan yang bertuliskan “menerima kost wanita baik-baik” di samping rumahku. Yang ku kejar hanyalah definisi dari wanita baik-baik itu, dari berbagai kaca mata kawan-kawanku. Yang jelas, semua sahabatku pasti dari latarbelakang yang berbeda-beda. Entah dari tingkat pendidikannya, pengalamannya, keluarganya, lingkungannya, dan pekerjaannya. Dan kau bisa lihat, jawaban mereka semua beragam, dan mayoritas membuat aku tertawa. Tertawa bukan hal yang negative, tapi tertawa adalah bentuk apresiasi dari kekreatifitasan.
Tidak ada maksud ingin membohongi apalagi menipu, karna saya adalah wanita baik-baik, menurut saya sendiri (heee..) saya ingin membuat sebuah sejarah yang tak pernah terlupakan. Mungkin sebagian sahabat-sahabatku mengenal betul tentang diriku, bahwa aku begitu hobi memperlihatkan bentuk Novi yang berbeda-beda dan bebas nilai, ciee,,,,,,
By the way, antway, busway…..thanks for everything…. I love you!
Full House, 19 Februari 2010,

1 komentar:

  1. hihihi
    ternyata kalimat seperti itu banyak tafsirannya ya? dan hasilnya juga relatif dan bisa tidak sama antara satu orang dengan yang lainnya, kalo saya sih sebaiknya pakai Gamis Baru aja biar tambah sip :-)

    BalasHapus