Kamis, 26 November 2009

Proses Hidup

Proses hidup itu seperti seperti menunggu lajunya mobil yang berlaju kencang untuk menyebrang. Ada saatnya, mobil berlaju begitu cepat dan banyak . dan ada saatnya juga mobil berlaju dengan lamban dan sedikit sehingga kita bisa dengan mudah menyeberang dengan selamat dan tanpa makian.

Jika kita nekat menyebrang jalan di tenga-tengah lajunya mobil yang begitu cepat dan banyak, mungkin kita akan selamat atau mungkin juga tidak selamat. Yang selamat pasti akan mendapatkan umpatan atau makian.

Artinya, siapapun yang mau bersabar dan terus berusaha untuk tersenyum dalam hidup, ia pasti akan melewati masa-masa sulit dalam hidupnya. Atau, ketika masanya kita bermalas-malasan, atau masanya sedih, atau masanya bahagia, pasti semua punya masa atau waktu untuk berubah……dari yang sedih menjadi bahagia. Bahagia akan menjadi sulit. Dan seterusnya.

Tetap optimis dan selalu berfikir “pasti ada sesuatu di sisi yang lain….”..

Tuhan

Ketika aku menyelesaikan tulisan Skripsi tentang Mulla Shadra, akhirnya aku tak sungkan dan ragu untuk mengatakan, bahwa aku adalah Tuhan. Dan tuhan adalah Aku. Tuhan sebagai Zat yang tak berwujud, ingin dikenal melalui nama, yang akhirnya muncul nama-nama Tuhan,seprti Tuhan, Allah, Yesus, Yahweh, Dewa, dll. Dari nama itu kemudian termanifestasi pada malaikat, Alam dan akhirnya pada makhluk, seperti manusia, hewan, Tumbuhan dan bahkan benda-benda mati di sekitar kita juga emosi yang ada pada makhluknya.

Artinya semua yang ada di sekitar kita atau bahkkan diri kita adalah manifestasi Tuhan. Kita adalah cermin Tuhan untuk melihat Dirinya. Karena semua adalah manifestasi Tuhan, maka perlakukan semuanya seperti memperlakukan diri kita sendiri. Kalau kita tidak suka dimarahi atau di ejek, atau di abaikan. Berarti sama halnya dengan makhluk yang lain. Jika masih ingin dihargai maka hargailah….

Antara Roh dan Jasad (komentar Hari Kiamat 2012)

Dalam perjalanan menuju Cilamaya, Dida bertanya tentang kiamat, roh, peradaban baru dll. Bagiku tidak ada surge dan neraka , secara fisik seperti yang digambarkan dalam Alquran. Itu bagiku hanya sebuah symbol, bahwa surge adalah sebuah kebahagian dan neraka adalah kesedihan. Saya percaya dengan adanya hari Kiamat atau hari kehancuran bumi. Apapun itu namanya, bumi akan mengembalikan keseimbangan dan akan menyebabkan sebuah goncangan yang maha Dahsyat yang akan menenggelamkan daratan. Dan itu hanya sebentar karena Bumi akan memulai kembali peradaban baru. Di hari kiamat, tidak semuanya manusia akan mati, pasti ada yang selamat atau terselamatkan untuk menenruskan peradaban yang baru.

Ketika manusia mati, maka rohnya akan berpisah dengan jasadnya. Jasad yang terkubur akan hilang, entah sebagai sari makanan untuk tumbuh-tumbuhan atau hewan kecil. Keyakinan umat muslim, bahwa ketika kiamat telah usai, maka jasad akan dibangunkan kembali, dengan bentuk yang beraneka ragam. Sesuai dengan amal perbuatannya ketika di bumi atau dunia. Jika selama hidup ia melakukan hal-hal yang bersifat hewani, yaitu nafsu yang tak terkontrol seperti perilaku hewan yang tak punya otak, maka ia nanti akan menjadi monyet atau hewan apa saja yang cocok dengan karakternya. Tapi jika selama hidup ia bersifat dan bersikap seperti malaikat, maka ia akan menjelma menjadi malaikat. Inilah yang disebut dengan konsep ajsad, pen-jasad-an kembali.

Tetapi logikanya, bagaimana jika sebelum mati, ia mengorbankan organ tubuhnya untuk disumbangkan ke sebagian manusia. Misalnya menyumbangkan mata, jantung, paru-paru atau ginjal dll. Lalu ketika akan dibangkitkan , timbul sebuah pertanyaan, jasad yang mana yang akan dibangkitkan ?

Ada sebagian ulama berpendapat, bahwa ketika manusia mati, maka rohnya akan berpisah dengan jasad dan ketika itu pula putuslah semua kontrak antara roh dan jasad. Jasad mati dan hilang . sedangkan roh mencari jasad baru, sesuai dengan kualiatas dirinya. Jia ia masih berkualitas sebagai manusia, maka ia akan menjadi manusia kembali, begitu juga jika kualitasnya sebagai hewan, tumbuhan dan malaikat,maka ia akan menjadi apa yang sesuai dengan kualitasnya masing-masing. Begitulah seterusnya siklus itu terjadi tanpa henti…….

Maka dari itu sebaiknyalah, kita berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas diri untuk menjadi diri yang lebih baik dan semakin baik. Tuhan tidak pernah menyuruh kita menjadi malaikat, manusia, tumbuhan dan Hewan. Tuhan memberikan kebebasan pada manusia untuk memilih, mana yang terbaik baginya. Toh hewan dan Tumbuhan juga bagian dari manifestasi diri-Nya.

Senin, 23 November 2009

November Akhir

bulan ini penuh dengan kejutan. pertama aku mendapatkan kembali kehangatan dari keluarga. banyak kisah cinta yang dialami kawan-kawan yang menginspirasiku. juga akhirnya aku bisa bersentuhan dengan teater. tiba-tiba saja aku di ajak main teater sama mas khum, teater asuhan mas Radar. berharap aku bisa konsisten dan bisa melakukannya dengan baik. walaupun Dida, kawanku tidak menyetujui, dengan alasan waktu yang kurang tepat karena rencananyya aku bakal backpacker ke kalimantan, meneruskan perjalanan yang dulu pada bulan Desember.

Minggu depan aku harus mengikuti ujian masuk S2 di UI. Saya akan terus berusaha untuk bisa lolos. Walaupun kendalanya di matematika. Tapi aku sudah mengontak bak Maf untuk mengajariku. Ya tuhan semoga aku bisa lulus. Aku tak akan minta apa-apa selain aku bisa lulus ujian ini. Karena ini adalah harapan banyak orang , termasuk aku sendiri. Hidupku sudah aku planingkan untuk ke depan. Dan aku belum punya planning alternatif. Semoga semuanya berjalan dengan lancer dan berakhir bahagia.

Minggu kemaren, ayah dan adikku berangkat ke tanah suci Mekkah. Semoga mereka berdua baik-baik dan selalu sehat.terus terang aku benar-benar merasa tak enak dan sungkan dengan keluargaku, karna pada dasarnya aku lah yang berangkat ke Mekkah tahun ini, tapi karna aku merasa belum siap dan memnag belum ingin bergelar haji, makanya aku tolak dan akhirnya adikku lah yang menjadi pengganti. Ya tak apalah yang penting aku masih ingin membuat mereka bahagia.

Kemaren Dida datang dan mengajakku ke karawang, menjenguk ani yang lagi terapi setelah kecelakaan. Dan keesokan harinya aku berangkat ke Bandung untuk mengikuti kuliah. Ada banyak hal yang baru dan surprise aku rasakan, tapi tak kupungkiri jika itu begitu cepat berlalu dan kulupakan. Artinya bukan itu yang kucari..

Ke Bekasi mengunjungi Endang dengan keluarga barunya. Sekaligus berkenalan dengan pacar barunya Dida. Gak nyangka anak itu, bisa juga ia pacaran. Yang kutahu, dulu ia paling benci dengan lelaki. Sebenarnya didalam dirinya, apa yang ia cari ? kenapa aku belum ingin berhubungan dengan lelaki. Alias belum ingin pacaran. Entahlah,bukan berarti aku lesbi, aku tetap menyukai pria tapi belum ingin menjalin sebuah hubungan. Mungkin belum saatnya dan waktunya pun belum tepat. Lagipula aku benar2 ingin folus pada kuliahku dan ingin sekali bisa kerja . aku hanya punya mimpi, bisa ke eropa dan pada akhir kuliah S2 ku, sudah punya rumah, mobil dan pekerjaan tetap. Oh Tuhan bagaimana aku bisa mewujudkan mimpiku ini ? sedangkan aku masih sibuk dengan khayalan-khayalan yang tak jelas. Apa yang harus aku lakukan ?

Beri aku petunjuk dengan adanya Kamu didalam diriku

………..

Sabtu, 07 November 2009

ini hari ulang tahun yang ke 25 tahun...

salam,
kadang-kadang ada rasa bangga umurku sudah 25 tahun. tapi di konteks yang lain, aku malu dan tertekan dengan pertambahan umurku. bangga karna aku sudah dewasa, dan tak akan diperlakukan seperti anak kecil lagi. senang akhirnya sampai detik ini, saya masih bisa bertahan dan bertanggung jawab terhadap apa yang sudah menjadi prinsip dan rencananku. dan bahagia aku masih punya mimpi yang sama ketika aku masih kecil, ketika aku tahu apa itu mimpi dan bagaimana mewujudkannya. aku harus tetap mewujudkannya, entah apapun yang akan terjadi, asalkan mimpiku bisa terwujud. aku ingin mengelilingi dunia...! iya, gombal kan...? tapi aku yakin suatu saat, entah sampai kapan, pasti terwujud......
hufh... tapi aku menjadi sedih dan malu ketika umurku beranjak 25 tahun, aku belum bisa berdiri di atas kakiku sendiri. masih saja tergantung dan menyusu pada orangtuaku. pantes saja, orangtuaku masih memperlakuknku seperti anak kecil. dan aku juga malu dengan kawan-kawanku yang sudah bisa mandiri bahkan bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai untuk orangtuanya. aku jadi semakin malu.... walaupun kutahu, jalan hidup semua orang tak pernah sama, tapi aku benar-benar ingin berbagi kebahagian dengan memberikan sesuatu yang bernilai untuk keluarga dan sahabat-sahabatku. ya,.,,minimal aku bis bekerja dan menghidupi diriku sendiri. mengenai sekolah, itu msih menjadi urusan orangtuaku. toh mereka yang mau, bukan aku...
sebenarnya yang aku inginkan adalah bisa hidup berkelana di negeri orang. walaupun kata orang, aku tidak peduli dengan keluargaku, tapi aku sudah dewasa, sudah saatnya aku bisa menjalani hidup sesuai yang menjadi permintaan jiwaku.ahhh
lagi-lagi, aku memang pemalas. sadar sih dari dulu bahkan sudah khatam bagaimana memotivasi untuk menjadi sukses dan kaya, tapi yaa dasar orang malas, tetap aja jadi pengacara, pengangguran banyak acara, heh....
tapi saat ini aku benar-benar ingin bersyukur sama tuhan. sampai detik ini, ku masih merasakan kasih sayangnya buat aku begitu besar dan terus mengalir. setiap doa dan permintaan, tak pernah ia tak mengabulkannya. selalu ada dan hadir, hingga aku gak enak hati....gak minta pun kadang tuhan memberinya.....kalo pun ia tak memberinya, aku tahu, tuhan pasti punya rencana lain, dan ingin berkata padaku, "apa yang kau minta, tak tepat untukmu, minta yang lain aja .." heheh
hah! percuma aku selalu curhat, mulai detik ini coba ingatkan aku untuk tidak mengadu atau curhat. karna kali ini saatnya berkarya dan bekerja.........! ayo semangat!

Sabtu, 19 September 2009

Pemerkosaan Bulan Ramadhan…..!!!

Banyak orang yang menanti bulan Ramadhan dengan berbagai macam kepentingan dan tujuan. Ada yang pengen berburu malam lailatul qadar, ada juga yang ingin menjadikan Ramadhan sebagai media berkumpulnya keluarga, atau juga sebagai ajang mempererat suatu hubungan, baik antar teman, guru-murid, bos-karyawan, sepasang kekasih, tetangga atau relasi lainnya. Terbukti dengan suburnya acara buka bersama, sahur bersama dan macam-macam, dan biasanya catering (Pesan makanan) menjadi pilihan utama untuk berbinis di bulan Ramadhan.

Ada juga yang menjadi kan bulan Ramadhan untuk berbagi kasih sayang dengan memberikan sebagian rezeki bagi yang membutuhkannya, dan mungkin ada sebagian orang yang menjadikan bulan Ramadhan untuk mengais rezeki. Terlepas apapun tujuannnya, namun bagi saya, lama-kelamaan kesucian bulan Ramadhan yang menurut kanjeng Nabi Muhammad, merupakan bulan yang begitu utama dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain, telah di perkosa. Kanjeng nabi menambahkan melalui hadisnya, bahwa bulan Ramadhan adalah bulan dimana, Tuhan akan “jor-joran” memberikan ampunan bagi orang yang memintanya. Memberikan limpahan rizki bagi orang yang sedekah dengan ikhlas. Memberikan kelapangan dan ketenangan bagi orang yang selalu mendekati-Nya melalui ibadah yang ikhlas. Namun jika dilihat realita umat muslim dalam menjalani ibadah puasa, solat teraweh, tadarus dll selama di bulan Ramadhan, menjadi tidak bermakna dengan hilangnya esensi dari bulan ramadhan itu sendiri.

Bukannya saya ingin bersikap apatis , namun jika melihat tujuan orang-orang menyambut dan menjalani bulan ramadhan dengan berbagai macam kegiatan, seakan-akan telah memperkosa bulan Ramadhan. Kesucian Ramadhan telah ternodai dengan tujuan dan kepentingan yang bersifat “baju” atau mungkin hanya seperti “lipstik”. Bisa dikata hanya permukaan nya saja yang semarak sedangkan esensi dari Ramadhan itu sendiri tidak begitu tersentuh.

Masjid atau Mushalla menjadi ramai setiap malam, namun bagaimana jika Ramadhan telah berlalu?. Ayat-ayat Alquran selalu dilantunkan setiap saat, sampai-sampai ada perlombaan mengkhatamkan Alquran, namun bagaimana jika Ramadhan telah berlalu ?. Pada malam memasuki sepuluh terakhir bulan Ramadhan, umat Muslim berlomba memburu malam Lailatul qadar, tanpa harus intropeksi diri, atau berkaca diri, kira-kira pantas kah mendapatkan lailatul Qadar ? lalu bagaimana jika Ramadhan ini berlalu… apakah semua yang dilakukan selama bulan Ramadhan tidak ada dampak positif untuk menghadapi dan menjalani bulan selanjutnya? Atau hanya berhenti di bulan Ramadhan, tanpa harus melanjutkan di bulan-bulan yang lain ?

Bulan Ramadhan memang begitu suci dan special, namun bagi saya, penyambutan dan penyelenggaraan nya terlalu dipaksakan dan terlalu ‘wah”, yang akhirnya merendahkan bulan-bulan yang lain. Bahkan konon kanjeng nabi Muhammad, menyambut dan melaksanakan bulan Ramadhan hanya dengan memperbanyak ibadah, dzikir, dan intropeksi diri. Coba kita tengok, gara-gara bulan ramadhan, walaupun berpuasa, biaya belanja bulanan jadi bertambah. Para karyawan menuntut THR hanya untuk membeli sesuatu yang bisa dianggap “baru”, dan biasanya akan terjadi konflik. Bisnis transportasi menjadi tidak adil pada masyarakat ketika moment Mudik. Para Artis berlomba-lomba memperbanyak rizki dengan mengantongi berbagai program Ramadhan. Dan masih banyak lagi, yang bagi saya sangat terlalu dipaksakan atau di lebay-lebay kan…..

Pada hari terakhir dimana Ramadhan akan berakhir, tiba-tiba inbox di Hp ku penuh dengan sms yang berisi, penyesalan karena ramadhan akan berakhir. Tapi begitu melihat keadaan jalanan, animo masyarakat begitu besar dan antusias sebagai refleksi kebahagiaan menyambut idul fitrih dan meninggalkan Ramadhan. Begitu kontras dan sulit dipahami fenomena yang terjadi. Seakan-akan manusia diperbudak oleh emosi yang diciptakan sendiri. Sedih dan senang tercipta secara bersamaan. Apakah tidak akan terjadi sebuah konflik batin…..?????

Lagi-lagi saya tegaskan, bukannya tidak ingin menghormati bulan Ramadhan, tapi dengan fenomena yang terjadi, saya ingin mengajak mari kita kembalikan kesucian dan kesakralan bulan Ramadhan sesuai dengan makna dan tujuannya. Apapun yang telah dikerjakan di bulan ramadhan, semoga dapat membentuk karakter dan cara pandang positif untuk lebih baik di bulan selanjutnya. Dan mari kita bersikap lebih adil dalam menghadapi dan menjalani bulan-bulan yang lain dengan juga melakukan hal-hal yang sama ketika di bulan Ramadhan. Jangan sampai, bulan Ramadhan berlalu, tali silaturahim kita menjadi jauh lagi…..

Dan akhirnya, perkenankan saya ingin mengucapkan “selamat hari raya iduk fitri, mohon maaf lahir dan batin”. Semoga kita selalu diberi kebahagian…..amien

Selasa, 15 September 2009

Maaf, tolong tembak aku sekarang...!

maaf numpang tanya, apakah aku selalu di hatimu...?
maaf numpang tanya apakah aku boleh mencintaimu...?
maaf numpang tanya apakah aku boleh pedekate sama kamu...?
maaf numpang tanya apakah aku selalu hadir di mimpimu...?
maaf numpang tanya apakah aku telah membuatmu tak tenang...?

aku hanya ingin kau tahu dan memang ingin sekali memberitahumu, jangan pernah sekali-kali kau menolakku apalagi tidak menggubrisku. karna aku tak akan membantumu jika kau menyesal nanti. kau tahu ? sudah kupastikan, penyesalanmu akan berdampak pada kesehatan badanmu. aku bukannya menakut-nakuti tapi itu adalah predeksi yang sangat akurat.

kenapa ku katakan seperti itu ? karna kau harus tahu, bahwa aku adalah wanita yang paaaling cantik, paling manis, paling baik, paling ....semuanya serba paling. aku yakin kau tak akan pernah menyesal apalagi sampai merajuk.

jika kau masih ragu, aku tak akan pernah melarangmu untuk konsultasi pada dewa cinta, psikater, ato mungkin dukun, ato juga sama kyai, hmmm mungkin juga mama laurent. aku yakin seyakin-yakinnya, apapun yang akan kau sampaikan pada mereka. jawaban mereka bernada koor mengatakan, aku memang layak untukmu. belum juga percaya,? aku tak akan pernah melarangmu untuk meminta petunjuk sama Tuhan, mau solat istikharah berapa pun, aku masih yakin dan akan selalu yakin, jawabannya adalah aku memang layak untukmu......

kau memang belum tahu aku seutuhnya, karna aku memnag sengaja melakukannya. aku ingin kau terus penasaran padaku. kata bang Haji Rhoma, cinta harus diulur seperti layangan....(ngarang, kayaknya bang Haji gak pernah ngomong gitu dewh), hmmm whatever, aku hanya ingin mencintaimu yang semestinya bukan yang ku inginkan.

apa ?! kau masih ragu.....? hmm.....santai aja lah, masih banyak waktu, tapi aku gak menjamin, kau pasti akan menyesal jika masih mengulur waktu....tembak aku sekarang.....! kapanpu aku siap......

#semoga kau bisa tertawa#

Mencintaimu dengan kebencian ...

Aku benci mencintaimu karna harus memikirkan dirimu setiap saat
aku benci mencintaimu karna harus kehilangan nyenyak tidurku di malam hari
aku benci mencintaimu karna harus malas bangun hanya mimpi tentangmu tak terputus
aku benci mencintaimu karna harus mengirim sms lucu agar kau bisa tertawa bahagia
aku benci mencintaimu karna harus menelponmu hanya ingin mendengar suaramu
aku benci mencintaimu karna harus menghitung hari kapan kita bisa bertemu
aku benci mencintaimu karna harus online berharap bisa chat denganmu
aku benci mencintaimu karna harus membuka facebook hanya ingin tau kabarmu
aku benci mencintaimu karna harus mencari sahabatmu di facebook hanya ingin tahu duniamu
aku benci mencintaimu karna harus memalingkan pandangan dari semua lelaki sempurna
aku benci mencintaimu karna harus menghayal tentangmu

jangan biarkan aku jatuh cinta padamu karna kau begitu sempurna
jangan biarkan aku jatuh cinta padamu karna dimataku kau begitu indah
jangan biarkan aku jatuh cinta padamu karna tidak ada alasan untuk selalu merindukanmu
jangan biarkan aku jatuh cinta padamu karna aku tak mampu melukiskan kebahagian ketika bersamamu
jangan biarkan aku jatuh cinta padamu karna aku tak ingin berpisah dengamu.....

akhirnya...
aku benar-benar mencintaimu....
sumpah !
Suwer !
Demi Tuhan !

dan pada akhirnya....
kau harus meyakini dirimu untuk menjadikanku sebagai kekasihmu
karna aku terlalu sempurna untukmu
karna aku terlalu cantik untukmu
karna aku terlalu baik untukmu
karna aku terlalu pintar untukmu
karna aku terlalu manis untukmu
karna aku terlalu sexy untukmu
karna aku pantas untuk kau cintai
karna aku pantas untuk kau rindui
karna aku pantas untuk mu

dijamin 100% halal
aku bisa membuatmu bahagia
aku bisa membuatmu sempurna
aku bisa membuatmu bebas
aku bisa membuatmu semakin pintar
aku bisa membuatmu semakin bijak
aku bisa membuatmu produktif

kau masih belum yakin.....?
dalam hidup hanya ada dua pilihan
katakan iya atau kau akan menyesal seumur hidup

"semoga kau bisa tertawa........"

yes man

Aku tahu film “Yes man” yang dibintangi oleh Jim Carrey sudah lama beredar. Setiap jalan-jalan ke Giant Mall lebak bulus, hanya untuk mencari film-film baru selalu ku lewati film “Yes Man “itu. Ku pikir pasti isinya biasa-biasa saja. Hanya komedi ato yaa… tak bermutu….sampai akhirnya ketika aku di pare, merasa bosan dan ingin menonton film, aku meminta file film temanku yang tersimpan di laptopnya. Sepertinya semua film yang ada di koleksiannya, sudah ku tonton kecuali film “Yes Man”, dan terpaksa ku copy dan ku tonton…….

Setelah ku tonton, aku merasa malu sendiri. Ternyata film ini secara tak langsung telah menegurku. Yup.. film ini, gw banget!.... selalu mengatakan “tidak” dan akhirnya hanya beraktifitas di dalam kosan, sendiri, membaca buku dan menonton DVD. Hufh……..bosan, sepi, tak bergairah…..

Padahal aku dulu tak seperti itu. Sejak ayahku mengatakan padaku “ jika sudah dipercayai orang, jangan pernah bilang tidak “, itu adalah kunci, bagaimana kita bisa bermanfaat bagi orang lain. Nasehat itu aku amalkan dan ternyata memang terbukti, aku merasa bahagia ketika bisa membuat orang lain bahagia…

Namun tiba-tiba, dalam perjalanannya, entah bagaimana prosesnya, aku mempunyai prinsip untuk tidak pernah takut merasa kehilangan apa-pun atau siapapun, sehingga menuntutku untuk selalu jujur. Jika aku tidak suka, maka akan kukatakan tidak suka. Jika aku tak mau, maka akan kukatakan tidak mau. sampai sekarang, dengan menerapkan prinsip itu, aku selalu merasa sendiri dan kaku dalam bergaul….

Hufh…. Apa yang harus kulakukan……?

Kamis, 13 Agustus 2009

Dear my loving father….

Buya, aku tahu, buya ingin aku naik haji atau minimal ikut umroh. Aku tahu itu bukan ingin mengesankan bahwa buya punya duit banyak, tapi dulu buya pernah nadzar, bahwa jika semua anaknya yang sudah lulus sarjana, akan dibiayai untuk naik haji atau umroh. Tapi maafkan aku buya, aku masih belum siap.

Buya, aku juga tahu, buya begitu berharap aku cepat-cepat mengambil S2, dimana pun itu. Tapi aku masih punya rencana dan agenda yang harus aku jalani untuk mencapai mimpiku. Aku ingin sekali kuliah ke luar negeri, apalagi ke Negara eropa, entah itu dimana, tapi aku hanya ingin memberitahukan, bahwa saat ini, aku sedang belajar mencapai mimpi itu.

Buya,tidak ada yang salah pada buya begitu juga padaku. Aku justru ingin selalu berterima kasih pada buya. Buya sudah banyak memberiku kasih sayang yang melimpah. Buya sudah memberikan ku bekal hidup yang banyak. Buya sudah memberiku pengalaman dan pelajaran yang berharga , bagaimana bersosial. Dan yang lebih penting, buya sudah mempercayaiku disemua aspek. Bagaimana aku hidup jauh dari orangtua, tanpa batasan dan pengawasan, buya begitu percaya padaku. Walaupun sebenarnya aku telah berbuat suatu hal yang begitu menyimpang hanya untuk kesenanganku sendiri. Tapi aku sadar, yang kulakukan dapat aku pertanggungjawabkan. Buya tak usah khawatir dan miris. Aku bisa menjaga diriku dan harga diriku. Aku siap dan berani dengan semua resiko yang terjadi. Karena yang terpenting bagiku, hanya kebahagian buya dan keluarga.

Buya, banyak hal yang tidak pernah kita komunikasikan. Karna bagiku, itu tidak penting. Tapi aku khawatir, jika nanti buya tahu dari orang lain, buya bakal marah atau malah benci padaku. Tapi apapun yang nanti terjadi padaku, saya hanya berharap, buya bisa memahami secara dewasa, dan tetap mempercayaiku….

Buya… I love you full

Pare, bawah pohon, kursi kayu, depan ocean, 14 agustus 2009

Jumat, 07 Agustus 2009

pare never ending

Pare, 8 Agustus 2009

Saat ini, aku di pare, maunya belajar toefl. Tapi karna waktu begitu bermurah hati menawarkan program lain padaku, ku pilih beberapa program untuk mengisi waktuku yang akhirnya membuat hari-hari terasa indah. Selain untuk itu, aku juga punya misi untuk menurunkan berat badanku, dan sudah dua minggu ini, aku merasa berat badanku telah terlihat agak kurusan dan langsing. Pagi atau kadang sore aku jogging, bangun tidur pagi, langsung sit up biar perut terasa nyaman. Seminggu sekali berenang , hmmmm rasanya hidup begitu berarti dan indah jika setiap waktu aku bisa menggunakan untuk hal-hal yang bermanfaat apalagi terisi dengan membahagiakan orang.

Aku disini juga tidak kekurangan temen. Teman yang bagiku adalah tempat bersuka dan berbagi juga terasa hadir dan tak hilang. Ada Ado yang selalu sabar mendengarkan cerita-ceritaku yang kadang2 sering ku ulang-ulang, hehehemm mungkin jika bercerita yang diulang bisa dapat piring cantik, mungkin aku bisa menumpuk piring. Tapi Ado begitu sabar akan hal itu dan mau mengerti. Sempet kemaren dia sakit, mungkin shock pare, untungnya, Ado punya keinginan untuk sembuh, makanya ia lawan dengan apapun yang ia bisa.

Kholil alias agil, alias joy alias, hah dia selalu gak jelas dengan identitasnya, alasanya sih masih bisa diterima tapi dasar play boy, disetiap berkenalan dengan cewek, pasti dengan nama yang berbeda. Apa gak pusing ya? Apa gak pernah salah ? ah saya pun tak akan pernah khawatir, ala bisa karna biasa… kebetulan aku dan dia sedang taruhan untuk mengukir sejarah percintaan di pare. Belum mulai saja, dia sudah menggandeng tiga cewek, huhf… kalah nih, aahh lebih tepat lebih baik, biar lambat asal dapat… hehehe, pada akhirnya kholil menyerah dengan alasan tak masuk akal, karna adik kandungnya akan menyusulnya ke pare, dan ia takut semua tingkahnya akan dilaporkan pada calon mertuanya… heeee dan yang gak nyangka, aku yang bersikap pada semua lelaki,sama, akhirnya ada juga yang kecantol. Yang gak nyangka lagi, aku tak perlu mengajaknya kencan atau apalah untuk PDKT, dia sendiri yang mengajakku… hhehehe (nanti kuceritakan sosoknya)

Wie, yang menjadi pesaingku mendekati pria yang sama. Tapi persahabatan mengalahkan segalanya, aku harus mengalah hanya demi membuatnya bahagia, toh sebentar lagi dia juga akan balik ke Jakarta, sedangkan akau masih satu bulan di sini. Tapi keluguan dan semangatnya menginspirasiku untuk selalu bersemangat, hehehe…..

Tempat tinggalku sangat strategis, dekat jalan besar, aksesnya sangat mudah. Lain halnya dengan kamarku yang begitu besar. Seringkali aku tidur sendirian, karena kawan sekamarku, rere sering pulang akhir-akhir ini karena sakit, mungkin ia juga mengalami shock pare. Ibi kosku dan keluarganya sangat baik dan ramah, walaupun biaya kos lebih mahal dibanding yang lain, tapi bagiku adalah kenyaman dan keramahan menjadi prioritas bagiku.

Rere, asli Malang tertakdir menjadi teman satu kamar denganku, ia yang hampir memiliki cerita masa lalu denganku juga memiliki sifat yang hampir sama, dan tidak sama, kami sebagai orang yang sudah sama-sama dewasa, paling males untuk menyuruh untuk berbuat sesuatu atau apalah, kamar berantakan, jarang beribadah, bukan urusan kami tapi urusan masing2 individu. Makanya kami bisa klop dan klik. Juga bagaimana ia menuliskan sejarahnya dalam hal percintaan. Bercerita yang kadang membuatku bosan dan terganggu, tapi kadangkala membuatku kangen dan ingin…..gara2 rere pula, aku jadi rajin sikat gigi dan memantapkan ku pada misi untuk diet, hehe

Oh ya aku hampir melupakan kak Hamid, walaupun hanya sebagai kakak, kadang aku juga menggiringnya pada dunia pacaran, hehee sakit hatinya lagi, kapan hari, pacarnya datang ke pare. Walaupun kak Hamid bersikap tak peduli di depanku, tapi begitu terasa linglung dan kakunya… hahaha, ya gak mungkin lah….

Tata, namanya, ia adalah seorang tutor di programku, awalnya gak begitu menarik dan tertarik, tapi karena melihat persaingan yang begitu euporia, kupikir why not. Orangnya tinggi, hitam manis, wajahnya hampir menyurupai tora sudiro, sekilas. Menyenangkan dan mengasyikan, tapi lama-lama , aku bisa menyimpulkan bahwa ia orang baik dan sangat sulit dalam berfikir.bahkan hobinya suka menumpuk masalah. Sangat introvert dan sedikit bicara. Artinya ia kurang pede,dia mengajar hanya untuk kepentingan pribadi, untuk membayar hutang, itu yang kutahu belakangan. Ia tertipu oleh oaring yang menjanjikan pekerjaan di Jakarta. Dan karna ia tak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa memikirkannya. Tapi menurutku, orang semacam dia, tak perlu dinasehati or diberi saran, karna aku yakin melihat sejarah hidupnya di masa lalu, pasti akan membentuk mentalnya menjadi kuat. Aku hanya bisa menjadi pendengar saja….

Bertemu dengan berbagai macam kawan baru dan adik kelasku dulu yang sempat pula menjadi muridku. Menjadikan pare begitu ramai di hati. Berwarna di jiwa, cie…. Thanks pare….

Kamis, 28 Mei 2009

kangen Kampus

Saat ini, aku lagi bernostalgia di kampus UIN tercinta. Entah kenapa aku rindu pada kampus yang pada kenyataanya tak pernah memberikanku apa-apa hanya legalitas sebagai mahasiswi dan sarjana. Tapi bagaimanapun, aku harus mengakui, ini tetap kampusku.

Entah hari ini begitu indah dan bahagia untukku, aku pun tak tahu apa penyebabnya, tentu bukan karena sakit gigiku hilang, bukan karena sakit mataku pindah tempat, bukan juga karena aku menunjukkan gaya yang berbeda hari ini. Tapi sejak pagi tadi aku begitu tersenyum menyambut pagi. Padahal saat itu, aku terbebani dengan tugas presentasi tentang fungsi agama. Alarm berbunyi menunjukkan jam 7 pagi pun aku hiraukan. Tumben kan, biasanya masih nambah waktu tidur hanya untuk menghayal sesuatu yang tak jelas. Membuka laptop, menyalakan music dan membersihkan wajah, hanya untuk memenuhi keinginan perut.

Sampai saat ini aku mencoba mencari dari mana datangnya rasa ini, apakah ini karena tadi malem aku berenang bersama kak ela dan kak rintis di baliview, ahhh tak ada relevansinya. Karena ketika itu juga, ociem menelpon ku dengan alasan ingin meminjam buku, tapi aku masih tidak mood untuk bertemu, makanya aku tolak dia.

Apakah karena hari ini aku presentasi dengan total,? Ahh gak juga. Apakah Karena gayaku hari ini beda ? aaahh gak juga…trus darimana dong, tiba-tiba saja aku ingin bertemu dan ngobrol dengan kawan-kawan. Sudah lama, mungkin 3 minggu aku tak ingin bertemu dan ngobrol dengan mereka.

Akhirnya kami pun bertemu, dan kusamapikan apa yang terjadi padaku selama ini. Dan aku juga sampaikan, ketidakmengertianku akan sebab, mengapa aku tak ingin bertemu mereka dan mengapa akhirnya aku ingin bertemu dengan mereka. Walaupun tak ada respon, aku yakin mereka juga berfikir, apalagi ociem. Maaf aku tak bisa lepas bercerita mengenai hubunganku dengan ociem secara detail, yang terpenting aku tahu, ia psti lagi mikir, hmmm…..

Bercerita kembali bersama amar, teh lena dan ociem membuatku nyaman dan semakin sayang dengan mereka. Ternyata aku tak sendiri. Dan aku sadar, aku emang egois selalu memikirkan diri sendiri dan tak mau berbagi. Memang yang kupikir, justru berbagi akan menimbulkan masalah, tapi ya sudahlah… aku juga tak lupa menelpon Miming, ani dan dida. Tak kalah kagetnya saat ku telpon Wendys, ku pikir ia tak akan mengangkat telponku tapi…. Yaa pradugaku salah. Ia masih mau bersahabat dengaku, tapi aku yakin, intensitas persahabatan kami tak seperti dulu, aku yakin dia kaget dan kecewa denganku hingga menurutku, ia pasti bakal jaga jarak denganku

Aaaah tak lama kemudian si abel datang, lama juga tak bertemu dengannya, kami pun banyak ngobrol. Yaa aku tahu si abel memang tak mungkin berhenti bicara. Kasihan dia, butuh pendengar setia. Dia lagi sakit. Mau sih nolong tapi ku pikir aku pasti tak sabaran…hmm….

Ahhh, masih banyak kerjaan di rumah. Aku harus lekas beresin…..oh ya aneh banget, kenapa hayoo aku bela-belain ke pasca hanya ngecek FB ku, yaa Tuhan ternyata kampusku pada ngikutin fatwa haram main FB…oh my God….ya emang harus gitu kale, biar konsentrasi kuliah….

Pasca, 28 Mei 2009.Magrib

Rabu, 27 Mei 2009

jogja.....

Aku tak menyangka liburanku selama di jogja sungguh sangat menyenangkan,. Berawal dari tidak dapatnya kursi di kereta. Untungnya saja, bukan hanya aku saja, yang mengalami kesusahan itu. Jangankan tidur, duduk di bawah saja, tak bisa, terpaksa aku berdiri walau akhirnya bisa duduk di meja restorasi. Banyak cerita yang bergulir didalam kesesakan kereta gerbong restorasi. Dari perkenalanku dengan si fitri, gadis Lampung yang mengadu nasib sebagai karyawan toko di kota Jakarta. Ia berniat ke daerah Gombong, untuk bertemu dan silaturahim dengan kekasih gelapnya. Kenapa ku sebut gelap, karena mereka belum pernah bertemu muka, hanya melalui telpon, hp dan kirim2 foto. Kenapa saya bisa bertemu dengannya ? karena ia pertama kali naek kereta ekonomi dan butuh petunjuk …..

Untung saja saya bertemu dengan Andy, mantan mahasiswa UII jogja beberapa bulan yang lalu, yang mencoba mengadu nasib di Jakarta. Mungkin karena sama2 punya nasib tak dapat kursi, kami pun berkenalan dan saling tukar no hp. Ternyata indah ya menjalin persahabatan dengan orang baru. Aku tak habis pikir, terus terang aku tak suka berkenalan yang nantinya hanya sebentar. Toh setelah kereta ini berhenti dan kami pun berpisah, maka tak ada lagi cerita. Tapi aku salah, ketika aku di jogja dan tak punya arah, untung ada si Andy. Tapi walaupun tak bertemu lagi dengan fitri, tapi cerita fitri mengingatkanku pada pertemuan dengan Wendys.

Wendys, lelaki yang kukenal melalui Hp, katanya ia dapat nomerku dari salah satu temenku, yang akhirnya terungkap bahwa dek Mujiblah yang memberikan nomerku. Yang kutahu, Wendys lelaki lebih muda 3 tahun dibawahku. Maka tak salah jika kuanggap ia sebagai teman plus adik. Aku gak peduli seperti apa dia, tapi persahabatan yang kami jalin, sungguh indah. Walaupun dek Mujib mengabarkan bahwa Wendys anak orang kaya, cakep dan keren. Aku tetap tak peduli. Lucunya lagi pas kami ketemu, sungguh sangat lucu dan menggelikan. Sepertinya dia salah sangka terhadapku, sampai akhirnya ia malu dan pergi begitu saja…..hehehahaha dasar anak kecil….

Sesampainya ku di jogja, aku mencoba menelpon Asep, untuk menumpang mandi. Setelah mandi aku langsung menuju Keraton, dimana rombongan adiku telah memarkirkan bisnya. Dari keraton, kami menuju monument jogja kembali lalu ke Borobudur dan Malioboro. Yang menjadi terkesan, adalah kebersamaanku dengan adik dan juga rombongan. Dengan sedikit ngebanyol, dan berisik hingga membuat rombong bis 2 jadi jengkel, tapi mereka merasa kehilangan ketika aku harus berpisah….hik hik.

Paginya kami ke Paris alias parangtitis, karena ombaknya sangat besar, maka kami tak bisa mandi, tapi cukup seneng dengan foto lancat ala gw…hehehe… dan akhirnya kami pun berpisah.

Mataku benar-benar ngantuk, tapi kupaksakan kakiku menuju UGM untuk mencari info, tapi aku merasa tidak nyaman dan tidak menarik jika harus nantinya aku kuliah disini. Maka aku kembali focus, pada alternative ke-2. Tetap kuliah s2 di UI, dengan kuliah Malem dan di Salemba, karena paginya aku ingin bekerja. Aku tak peduli masuk jurusan apa, yang tepenting kelasnya di Salemba, karena aku yakin disana membuka akses yang luas untuk apapun….

Lalu ku telpon Asep dan aku istirahat di kosannya. Satu hari kuhabiskan waktu hanya untuk istirahat alias tidur. Tapi yang tak habis pikir, ketika keesokan harinya, Asep dengan tanpa ragu mengatakan sesuatu yang mebuatku tak mengerti. Apa sebenarnya maksudnya, aku benar2 tak mengerti. Ia menganggap sikapku jadi kaku dan tak biasa hanya karena Resti. Berapa kali ia menjelaskan bahwa resti bukan lah pacarnya. Aku kaget dan benar2 tak mengerti. Memangnya kalo benar Resti pacaranya, apa peduliku. Oh my God….aku jadi ngerasa bersalah dan gak enak sama asep. Makanaya ku putuskan tinggal di tempat adik kelas.

Untung saja, ketemu si fajri, lalu si Fitri yang kebetulan dulu muridku ketika di pondok. Aku benar-benar bisa istirahat. Dan akhirnya ketemu juga dengan si wendys. Walaupun…. Ya gitu deh. Lalu minum kopi di mato barenga si Imam, yang juga alumni dan juga si Muhsin yang banyak omong, ia baru diem ketika aku harus jujur, bahwa aku lebih suka kalo dia diam saja. Tapi ketika dia hanya diam, aku jadi ngerasa salah….

Jam 11 malam, manan dan ozan datang menjemputku di Benteng. Kami merayakan tasyakuran wisudanya Manan di Paris. Indah sekali…. Aku memang suka laut… aku suka pantai…. Aku suka ombak… hinggap matahari pun hampir mengintip. Kami pun pulang dan tidur….

Jam 11 siang, kami bangun dan siap-siap balik ke Jakarta. Karena Ozan bawa mobil Kantor, mau gak mau aku harus ikut ke Indramayu. Bersama 2 temen kantornya, kamipun melaju ke indramayu. Dari perjalanan magelang, Purworejo, Gembong, Bumi ayu, Tegal, Brebes dan sampai pada Indramayu. Aku mencoba untuk tidak sediktpun memejamkan mata, hanya untuk melihat alam. Baru kali ini aku naek mobil keliling jawa Tengah. Uuuhh indahnya. Terima kasih Tuhan…terima kasih Sobat….

Jam 1 pagi kami sampai di Indramayu, kemudian kami langsung tidur dan jam 7 pagi aku sudah bersiap-siap balik ke Jakarta. Dengan bis Luragung aku menuju Priuk dan kembali ke Ciputat….

Jogja memang membuatku berfikir, menikmati kesendirian keliling malioboro dan termenung di Taman Pintar sambil menikmati tawa anak-anak kecil berebutan air mancur. Itulah momen dimana aku menemukan sebuah keputusan dan kesimpulan hidup. Apa yang harus kulakukan ke depan harus begini……..harus begitu……

Sekarang, aku harus berbuat…………………..!!!!!!!!!!!!!!

Kelas IC atas,26 Mei 2009, 14.00

Selasa, 26 Mei 2009

kembali Jogja

Aku tak menyangka liburanku selama di jogja sungguh sangat menyenangkan,. Berawal dari tidak dapatnya kursi di kereta. Untungnya saja, bukan hanya aku saja, yang mengalami kesusahan itu. Jangankan tidur, duduk di bawah saja, tak bisa, terpaksa aku berdiri walau akhirnya bisa duduk di meja restorasi. Banyak cerita yang bergulir didalam kesesakan kereta gerbong restorasi. Dari perkenalanku dengan si fitri, gadis Lampung yang mengadu nasib sebagai karyawan toko di kota Jakarta. Ia berniat ke daerah Gombong, untuk bertemu dan silaturahim dengan kekasih gelapnya. Kenapa ku sebut gelap, karena mereka belum pernah bertemu muka, hanya melalui telpon, hp dan kirim2 foto. Kenapa saya bisa bertemu dengannya ? karena ia pertama kali naek kereta ekonomi dan butuh petunjuk …..

Untung saja saya bertemu dengan Andy, mantan mahasiswa UII jogja beberapa bulan yang lalu, yang mencoba mengadu nasib di Jakarta. Mungkin karena sama2 punya nasib tak dapat kursi, kami pun berkenalan dan saling tukar no hp. Ternyata indah ya menjalin persahabatan dengan orang baru. Aku tak habis pikir, terus terang aku tak suka berkenalan yang nantinya hanya sebentar. Toh setelah kereta ini berhenti dan kami pun berpisah, maka tak ada lagi cerita. Tapi aku salah, ketika aku di jogja dan tak punya arah, untung ada si Andy. Tapi walaupun tak bertemu lagi dengan fitri, tapi cerita fitri mengingatkanku pada pertemuan dengan Wendys.

Wendys, lelaki yang kukenal melalui Hp, katanya ia dapat nomerku dari salah satu temenku, yang akhirnya terungkap bahwa dek Mujiblah yang memberikan nomerku. Yang kutahu, Wendys lelaki lebih muda 3 tahun dibawahku. Maka tak salah jika kuanggap ia sebagai teman plus adik. Aku gak peduli seperti apa dia, tapi persahabatan yang kami jalin, sungguh indah. Walaupun dek Mujib mengabarkan bahwa Wendys anak orang kaya, cakep dan keren. Aku tetap tak peduli. Lucunya lagi pas kami ketemu, sungguh sangat lucu dan menggelikan. Sepertinya dia salah sangka terhadapku, sampai akhirnya ia malu dan pergi begitu saja…..hehehahaha dasar anak kecil….

Sesampainya ku di jogja, aku mencoba menelpon Asep, untuk menumpang mandi. Setelah mandi aku langsung menuju Keraton, dimana rombongan adiku telah memarkirkan bisnya. Dari keraton, kami menuju monument jogja kembali lalu ke Borobudur dan Malioboro. Yang menjadi terkesan, adalah kebersamaanku dengan adik dan juga rombongan. Dengan sedikit ngebanyol, dan berisik hingga membuat rombong bis 2 jadi jengkel, tapi mereka merasa kehilangan ketika aku harus berpisah….hik hik.

Paginya kami ke Paris alias parangtitis, karena ombaknya sangat besar, maka kami tak bisa mandi, tapi cukup seneng dengan foto lancat ala gw…hehehe… dan akhirnya kami pun berpisah.

Mataku benar-benar ngantuk, tapi kupaksakan kakiku menuju UGM untuk mencari info, tapi aku merasa tidak nyaman dan tidak menarik jika harus nantinya aku kuliah disini. Maka aku kembali focus, pada alternative ke-2. Tetap kuliah s2 di UI, dengan kuliah Malem dan di Salemba, karena paginya aku ingin bekerja. Aku tak peduli masuk jurusan apa, yang tepenting kelasnya di Salemba, karena aku yakin disana membuka akses yang luas untuk apapun….

Lalu ku telpon Asep dan aku istirahat di kosannya. Satu hari kuhabiskan waktu hanya untuk istirahat alias tidur. Tapi yang tak habis pikir, ketika keesokan harinya, Asep dengan tanpa ragu mengatakan sesuatu yang mebuatku tak mengerti. Apa sebenarnya maksudnya, aku benar2 tak mengerti. Ia menganggap sikapku jadi kaku dan tak biasa hanya karena Resti. Berapa kali ia menjelaskan bahwa resti bukan lah pacarnya. Aku kaget dan benar2 tak mengerti. Memangnya kalo benar Resti pacaranya, apa peduliku. Oh my God….aku jadi ngerasa bersalah dan gak enak sama asep. Makanaya ku putuskan tinggal di tempat adik kelas.

Untung saja, ketemu si fajri, lalu si Fitri yang kebetulan dulu muridku ketika di pondok. Aku benar-benar bisa istirahat. Dan akhirnya ketemu juga dengan si wendys. Walaupun…. Ya gitu deh. Lalu minum kopi di mato barenga si Imam, yang juga alumni dan juga si Muhsin yang banyak omong, ia baru diem ketika aku harus jujur, bahwa aku lebih suka kalo dia diam saja. Tapi ketika dia hanya diam, aku jadi ngerasa salah….

Jam 11 malam, manan dan ozan datang menjemputku di Benteng. Kami merayakan tasyakuran wisudanya Manan di Paris. Indah sekali…. Aku memang suka laut… aku suka pantai…. Aku suka ombak… hinggap matahari pun hampir mengintip. Kami pun pulang dan tidur….

Jam 11 siang, kami bangun dan siap-siap balik ke Jakarta. Karena Ozan bawa mobil Kantor, mau gak mau aku harus ikut ke Indramayu. Bersama 2 temen kantornya, kamipun melaju ke indramayu. Dari perjalanan magelang, Purworejo, Gembong, Bumi ayu, Tegal, Brebes dan sampai pada Indramayu. Aku mencoba untuk tidak sediktpun memejamkan mata, hanya untuk melihat alam. Baru kali ini aku naek mobil keliling jawa Tengah. Uuuhh indahnya. Terima kasih Tuhan…terima kasih Sobat….

Jam 1 pagi kami sampai di Indramayu, kemudian kami langsung tidur dan jam 7 pagi aku sudah bersiap-siap balik ke Jakarta. Dengan bis Luragung aku menuju Priuk dan kembali ke Ciputat….

Jogja memang membuatku berfikir, menikmati kesendirian keliling malioboro dan termenung di Taman Pintar sambil menikmati tawa anak-anak kecil berebutan air mancur. Itulah momen dimana aku menemukan sebuah keputusan dan kesimpulan hidup. Apa yang harus kulakukan ke depan harus begini……..harus begitu……

Sekarang, aku harus berbuat…………………..!!!!!!!!!!!!!!

Kelas IC atas,26 Mei 2009, 14.00

Selasa, 19 Mei 2009

Bahasa Indo....€?

Reduksi Bahasa Indo

Sutu hari salah satu kenalanku dari Negara Swedia, yang kebetulan disana ia kuliah jurusan bahasa Indonesia, berkomentar tentang bahasa Indonesia ketika berlibur di Indonesia, “kok, aku baru tahu ya, ada bahasa ‘digini’in, digitu’in, anunya, ininya, itunya, sebenarnya konteksnya apa ?”

Saya dan salah satu kawanku, yang kebetulan lagi ngumpul, saling berpandangan dan tersenyum malu. Sambil berkilah, kami pun hanya menjawab “ah, itu hanya improvisasi….” Di iringi ketawa riang…..

Memang sering ku dengar kata-kata “anu, ini, itu…” apalagi ketika dalam kondisi ngobrol atau diskusi. Setelah kuamati ternyata ada beberapa alasan mengapa menggunakan kata-kata “improve” tersebut.

1. Menganggap lawan bicaranya sudah paham akan apa yang dimaksud.

2. Untuk menghemat kata dan mempercepat pembicaraan, atau

3. Memang tidak tahu istilah atau kata yang dipakai, tapi sebenarnya yang dimaksud itu

Ada juga anggapan bahwa penggunaan kata tersebut hanya sebuah bentuk dari kebodohan semata, seperti alasan ketiga yang dijelaskan diatas, bahwa sebenarnya ingin mengeluarkan istilah “a” tapi ketika di verbal justru yang keluar kata “itu”. Dengan anggapan bahwa lawan bicara sudah paham maksud dari kata “itu” tersebut. Namun Sebenarnya, itu hanya bentuk dari ketidaktahuan saja dalam berkomunikasi. Alias kelemahannya dalam berbahasa yang benar dan tepat.

ukuran manusia

Ukuran manusia

Rumi pernah berkata,”sudah 1001 makna cinta aku jelaskan pada manusia, tapi ketika cinta itu datang kepadaku, aku malu dengan semua itu “.

Bukan cinta yang ingin ku sorot , tapi sesuatu yang nilainya sama dengan cinta. Cinta ada rasa yang tak bermateri, dia ada tapi tak berwujud. Mungkin jugamerupakan salah satu dari bagian emosi, sama halnya dengan marah, sedih, benci, kesel, bingung,dll.

Kadangkala ketika kita mendengar atau melihat salah satu orang terdekat mengalami pergolakan emosi, entah itu marah, benci, atau cinta, biasanya mengukur dengan ukuran kita sendiri dikala mengalami pergolakan emosi. Misalnya, ada seorang temen yang bercerita, bahwa dirinya sedang marah pada seseeorang. Lalu biasanya kita memberi nasehat atau saran untuk meredam emosi atau amarahnya, karna bagaimana pun marah itu tak ada gunanya, hanya merugikan dirinya sendiri.

Tetapi ketika marah itu datang pada diri kita sendiri, apakah kita bisa meredamnya seketika dengan logika yang kita punya?.itulah kalo kita mengukur manusia dengan ukuran kita sendiri. Setiap manusia memiliki ukuran masing-masing dalam mengontrol emosi. Perbedaan itu muncul karena, perbedaan latar belakang, baik dari pendidikan, lingkungan, struktur masyarakat, dll.

Setiap manusia pernah jatuh cinta, tapi tingkatannya berbeda. Ada yang merespon dengan serius, ada yang merespon hanya biasa-biasa saja, bahkan ada yang merespon ketakutan. Begitu juga dengan emosi yang lainnya.

Full house, 15 mei 2009, jumatan

sudah cukup

Entahlah apa yang ingin kutulis, tapi sebenarnya hari ini aku ngerasa bahagia. Bukan , sebenarnya sejak tadi malam, aku ngerasa bahagia. Aku merasa masih ada cinta untukku. Tapi lagi-lagi aku takut untuk mencinta. Aku takut untuk memulai. Aku terlalu mengandalkan kalimat “biarkan kemungkinan itu terbuka dengan sendirinya”. Seandainya ada orang yang benar2 cinta dan aku pun juga cinta, aku pun masih takut untuk mencinta. Aku takut menyakiti. Aku merasa tak pantas saja.

Banyak hal yang kupelajari dari pelajaran kemaren, semua yang secara tak langsung diberikan oleh Tuhan, sebagai bentuk dari kasih sayang-Nya padaku. Lama-lama aku berpikir, bahwa apa yang Tuhan berikan padaku, hanya untuk membuatku berfikir dan memilah, mana yang baik dan yang tak baik untuk hidupku. Emang dasar akunya, ingin dicoba semuanya, tapi aku tak menyesal atas semua yang terjadi padaku. Aku tetap bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan, semua itu adalah anugerah dalam hidupku.

Akhirnya pun aku merasa jenuh dan harus ada yang dikoreksi. Apa yang kulakukan semuanya justru membuat orang lain terluka. Cukup lima lelaki saja.selanjutnya aku tak bisa berkata apa-apa, aku takut jika aku berkata, justru kemakan lagi. Yang kuubah hanya motifnya saja. Kalo dulu hanya bermotif, nafsu, pengalaman, dan pembelajaran. Nah sekarang harus ada cinta…

Aku pun tak bisa menakar, apakah cinta yang abadi atau hanya sementara, tapi yang kuinginkan hanya ada cinta, ada rasa, bukan karena nafsu belaka.

Sekali lagi, aku tak pernah menyesal, aku hanya ingin masa lalu menjadi motivasi bagi hidupku. Saat ini aku justru merasa kasihan dan bersalah pada lelakiku. Apa yang bisa ku lakukan pada mereka, aku tak bisa memberikan apa-apa. Bagaimana jika kukatakan bahwa sebenarnya kemaren hanya main-main dan tak ada rasa apapun untuknya. Maafkan aku… tapi biarkan ku sampaikan kata terima kasih.

Kamis, 14 Mei 2009

Sendiri

Sendiri

Entah saat ini aku ingin sekali menyendiri.

Kata siapa sendiri itu tak indah

Kata siapa sendiri itu tak nikmat

Kata siapa sendiri itu tak bahagia

Kata siapa sendiri itu sunyi

Kata siapa sendiri itu sepi

Berapa kali aku berbohong hanya untuk sendiri

Bilang kalo ku sakit ketika ada seorang teman yang mau numpang menginap

Bilang kalo masih mau mampir ke suatu tempat pada temen yang mau numpang naek motor

Bilang kalo tak punya pulsa, karena tak bisa balas sms

Bilang kalo lagi di jalan, ketika tak mau nerima telpon

Bilang kalo ada acara pada temen yang mau bertamu

Kenapa aku ingin sendiri ?

Malas bertemu orang

Malas keluar rumah

Malas makan

Malas bicara

Malas ngobrol

Malas kuliah

Ada apa dengan emosiku ?

Ada apa dengan jiwaku ?

Ada apa dengan hatiku ?

Ada apa dengan akalku ?

Ada apa dengan ilmuku ?

Ada apa dengan spritualitasku ?

Ada apa dengan diriku?

Bukankah aku sudah hatam dengan semua ini

Bukankah aku sudah faham dengan semua ini

Bukankah…..

Ahhh, ngapain harus dipikirkan…

Kalo ingin sendiri… ya sendiri aja

Nikmatilah

Toh pasti ada ujungnya

Toh pasti ada titiknya

Toh pasti ada jenuhnya

Toh pasti ada akhirnya

Toh pasti ada akarnya

Toh……

Kampus, 14 Mei 2009

Rabu, 13 Mei 2009

Liburan…,

Liburan adalah sesuatu yang selalu ditunggu, apalagi oleh orang-orang yang selalu mengisi waktunya dengan kegiatan dan rutinitas yang padat dan sangat membosankan. Jelas terpancar bahagia di raut siapapun ketika mendengar kata liburan. Karena liburan selain sebagai media mengistirahatkan jiwa dan raga, juga bisa mendapatkan paradigma yang berbeda dan inspiratif

Ada beberapa film yang bertema liburan, seperti The Holiday yang di bintangi artis-artis pemenang penghargaan seperti Cameron Diaz, Kate Winslet, Jude Law dan Jack black. Secara singkat film ini menceritakan dua gadis berbeda Benua, mengisi liburan dengan saling menukar tempat tinggal. Diaz yang hidup di Amerika, sedang patah hati karena dikhianati oleh sang kekasih memilih menempati rumah Winslet di Inggris sebagai tempat liburan, begitu juga sebaliknya Winslet yang saat itu sedang di pecat dan dicampakkan oleh kekasihnya, menyanggupi tawaran Diaz melalui internet. Ketika mereka sampai pada tempat tujuannya masing-masing, mereka pun menikmati liburannya sehingga dalam perjalannanya, pikiran mereka terbuka dan menganggap bahwa hidup itu tidak selebar daun kelor dan masih banyak kemungkinan dan kejutan yang terjadi dalam hidup ini. Diaz mendapatkan cinta dari seorang duda dengan dua anak perempuan yang tak lain adalah Jude Law, yang merupakan kakak kandung Kate Winslet. Sedangkan Winslet menemukan cinta dan kehidupan yang berwarna bersama sahabat akrabnya Diaz.

Berbeda dengan film asia, Romantic Island, yang di bintangi oleh Lee Seon-gyoon, Lee soo-kyeon, Lee min-ki dan Yoo Jin . dari karakter dan latar belakang masalah yang berbeda mereka berempat bertemu di saat liburan di sebuah pulau Borocay di Thailand. Empat orang yang pada awalnya tidak mengenal satu sama lain, akhirnya bisa bertemu dan menemukan dunia lain. Lee Seon-gyoon seorang eksekutif muda yang menjalani hidup dengan serius dan tak berwarna, bertemu dengan Lee Soon-Kyeon yang selalu ceria dan tidak pernah mendapatkan dirinya sedih. Berbeda dengan Yoo Jin, seorang artis dengan jadwal yang padat dan melelahkan jiwanya, bertemu dengan Lee Min-ki, pemuda kalangan bawah yang sedang liburan Backpacker. Cerita yang mengiringi mereka sangat berwarna dan mengasyikkan. Mereka pun menyadari bahwa hidup itu indah…

Film yang mendapatkan 4 penghargaan di ajang Golden Globe, Vicky Christina Barcelona, menceritakan makna liburan. Dua sahabat, Scarlett Johansson (Vicky) dan Patricia Clarkson (Christina) yang berasal dari Amerika memilih berlibur di Barcelona, di rumah bibinya Christina. Tawaran itu mereka terima karena berbagai pertimbangan. Vicky seorang pembuat film berdurasi singkat sedang galau dan buntu untuk menentukan jalan ceritaanya, apalagi saat itu ia ingin memanjakan dirinya untuk berhubungan dengan lelaki, karena selama ini ia hanya sibuk dan focus terhadap pekerjaannya. Sedangkan Christina, baru menyelesaikan magisternya dan sedang menunggu tanggal pernikahannya dengan kekasihnya, tetapi ia merasa ragu dan bimbang menghadapi masa depan. Ketika mereka berlibur di Barcelona, pikiran mereka pun terbuka dan menganggap hidup ini begitu berwarna, azpalagi setelah bertemu dengan Javier Bardem, seoraang pelukis yang memiliki charisma, walaupun manta suami dari Penolope Cruz.

Satu lagi film yang baru ku tonton bertema liburan. Film ini kudapatkan dari seorang teman, berjudul Vocation, menceritakan tentang grup music TVXQ di Korea yang sedang didera depresi menjelang dua minggu acara konser besarnya. Akhirnya sang produser mengizinkan mereka untuk berlibur dan beristirahat selama 1 minggu. Band TVXQ yang terdiri dari 5 cowok ganteng itu memilih liburan ke tempat terpencil. Dari berbagai cerita saat mereka liburan, akhirnya mereka menemukan kembali semangat dan motivasi untuk terus bernyanyi dan menghibur masyarakat.

Hal ini juga yang memberikan inspirasi padaku untuk berlibur. Satu bulan yang lalu, saya berlibur ke daerah Kalimanatan Barat. Walaupun orangtua tidak mengizinkan tapi saya tetap nekat dan akhirnya saya sampai di sana. Kebetulan di Kalbar sedang ada acara Cap Go Meh di Singkawang, kota Amoi yang mayoritas didomisili oleh orang-orang Cina. Kemudian bertemu dengan salah satu kawan yang 6 tahun menghilang, ia hidup di tengah hutan yang jauh dari kota. Jika ingin ke kota harus melewati sungai Kapuas yang panjang dengan motor air selama kurang lebih 3 jam. Temanku ini, Nafsiyah (26 thn) selain kuliah juga mengajar di sekolah dasar yang masih primitif. Bayangkan saja, dari tempat tinggal dia, ke tempat mengajar harus naik sampan kecil yang harus di dayung ke seberang dengan memakan waktu 30 menit. Setelah melihat kondisi kelasnya, saya sangat prihatin, karena sekolah dasar yang terdiri dari 6 kelas, hanya terakomodir dengan 3 lokal (ruangan). Jadi kelas 1 dan kelas 2 berada dalam satu ruangan.

Melihat kondisi seperti itu saja, saya sangat tidak percaya, belum lagi melihat kondisi anak-anak yang bersekolah, selain mereka bebas memakai seragam sekolah juga bebas tak memakai sepatu. Sekolah mereka di mulai pada siang hari sekitar jam 1. Ketikla kutanya alasannya, nafsiyah menjawab “ kalau pagi mereka bantu orangtuanya ke ladang atau ke Kebun…”.

Di Pontianak, saya belajar banyak tentang kehidupan. Pagi-pagi sebelum subuh saya ikut mencari getah karet. Selain itu masyarakatnya sangat ramah. Dan yang membuat saya heran, adalah kebiasaan mereka yang tak ingin menyia-nyiakan waktu sedikit pun. Kadang mereka ke Ladang hanya memotong rumput, padahal saya tahu, mereka tidak punya hewan peliharaan, kambing atau sapi. Ketika kutanya alasannya, mereka menjawab “ biar terlihat indah saja …” alasan yang bagi saya sangat mengejutkan, karena kadangkala orang mau melakukan sebuah pekerjaan jika ada kepentingan tertentu.

Selain itu yang membuat saya banyak belajar adalah, tradisi mencari ilmu. Semua orangtua disana menyekolahkan anak-anaknya ke berbagai daerah dan setinggi mungkin. Semangat belajar dan menuntut ilmu begitu terasa. Walaupun daerah terpencil, tapi mereka kadangkala berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Keren juga kan….

Terus terang ketika itu saya merasa galau dan mengalami dis-orientasi. Maklum ketika itu baru saja lulus sarjana. Selain itu saya juga tidak bisa mengatur pola hidup. Tapi ketika berlibur ke Kalimantan, kemudian keliling Jawa Timur dank e Yogya, saya menemukan warna hidup yang berbeda. Benar kata pepatah, semakin banyak yang bisa kita pelajari, maka semakin indah menajalani hidup….karena semakin banyak pula kemungkinan yang terjadi…..

Saat ini, ketika tidur malam, saya tidak sabar menunggu pagi untuk melihat apa yang terjadi besok, karena walaupun esok adalah misteri tapi begitu indah untuk dijalani…..ayo jangan takut berlibur!

Lekas merasa gagal, mundur sebelum perang

Dalam acara “Tatap Muka” yang disiarkan oleh TVone tadi malam , menghadirkan sebuah tema “berangkat dari Nol”. Kali ini Farhan sebagai host mewancarai dua orang fenomenal yang sudah tidak asing lagi di dunia intertaiment. Sebut saja Tukul Arwana dan si goyang ngebor, Inul Daratista.

Presenter “bukan empat mata “ ini yang dikenal dengan gaya tepukan khas seperti monyet mengatakan bahwa kesuksesan yang ia raih sekarang tidak lain karena tanggung jawabnya terhadap keluarga dan tanggung jawabnya sebagai manusia yang memiliki bakat. Ia menuturkan bahwa bakat yang ia miliki merupakan anugrah dari Tuhan, yang harus di realisasikan sebagai wujud dari tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan. Melihat perjalanan karirnya yang bermula dari sopir pribadi, lalu pelawak kampong dan kemudian berubah menjadi presenter favorite pemirsa, diakuinya sebagai hasil dari kerja keras yang tak pantang menyerah . no lose before war and no lose before fight

Begitu juga yang di ungkapkan oleh Ainul Rohima, nama asli dari Inul Daratista, bahawa apa yang ia capai sekarang merupakan kerja keras yang terpacu oleh tanggung jawab terhadap dirinya dan keluarganya. Ia juga memberikan saran terhadap semua orang yang ingin sukses sepertinya, yaitu kedisiplinan dan komitmen terhadap apa yang diinginkannya. Jangan mudah menyerah …!

Sudah menjadi kalsik setiap kesuksesan berasal dari kerja keras . siapapun yang ingin sukses hidupnya, maka ia harus berusaha semaksimal mungkin. Kesuksesan bukan hanya dalam meraih limpahan materi tapi juga dalam hal meraih mimpi, misalnya sukses dalam ujian sekolah, sukses dalam pekeerjaan, sukses dalam proyek. Selain kemauan yang tinggi, yang menjadi motivasi dari sebuah kesuksesan adalah tanggung jawan yang tinggi. Apakah yang dimaksud dengan tanggung jawab itu ?

Bertanggung jawab, adalah pengakuan atas kemampuan untuk menerima segala konsekwensi. Atau juga bisa disebut sebagai penerimaan perannya dalam suatu kondisi dan lapang dada atas segala resiko yang terjadi. Lalu seperti apa wajah tanggung jawab itu ?. tanggung jawab memiliki berbagai wajah, yaitu :

1. Tanggung Jawab pada diri sendiri.

Cherie Carter-scott, Ph.D dalam bukunya “Bila Hidup Sebuah Permainan” memulai penjelasan tentang makna hidup dari sebuah penenerimaan atas pemilikan tubuh. Ia menjelaskan bahwa manusia berupa ruh yang sedang meminjam tubuh sebagai bentuk dari konsekwensi hidup di bumi. Dalam kajian tasawuf disinggung, bahwa manusia hidup dalam alam materi yang mau tak mau harus memiliki bentuk dan wujud. Ruh manusia yang merupakan manifestasi Tuhan, terjewantahkan pada materi atau tubuh ketika berada pada alam materi seperti yang kita tinggali saa ini.

Tubuh merupakan wadah dari inti spiritual manusia yang mernyimpan sebuah harapan, mimpi, ketakutan, imajinasi, pikiran , kebahagiaan, dan keyakinan yang membentuk kepribadian yang unik. Ruh dan tubuh berjalan beriring tak terpisahkan. Tubuh sebagai peredam dari pengaruh luar dan pengaruh dalam. dari cara pandang seperti ini, akan terjadi sebuah sikap saling mengahrgai satu dengan yang lain, antara ruh dan tubuh.

Ketika ruh atau ambisi bergelora maka tubuh akan meredam dan menyesuaikan dengan kondisi di dunia luar karena tubuh selalu berinteraksi dengan dunia luar secara intens dan akrab. Tubuh akan memberi informasi pada ruh, mana yang cocok dan sesuai dengan keinginannya. Ketika tubuh merasa tak berdaya menanggung semua keinginan ruh atau jiwa, maka tubuh akan memberikan informasi, bahwa tubuh tak berdaya dan butuh istirahat. Begitu juga sebaliknya, di dalam tubuh mengalir sebuah system yang dinamis, jika system itu behenti, maka ruh tak lagi bisa bertahan lama, sehingga akan terjadi sikap saling memahami. Misalnya, agar system di dalam tubuh bisa berjalan dinamis, maka tubuh harus menjaga kesehatan dengan melakukan olahraga, atau mengkonsumsi makanan yang bergizi.

Mengulang perkataan Tukul Arwana diatas bahwa , kesuksesan yang ia raih merupakan wujud dari rasa tanggung jawabnya pada minat atau bakat yang ia miliki. Ia sadar bahwa ada anugerah yang bersarang di dalam tubuhnya, sehingga dengan gerak otomatis, tubuh dengan sukarela mengejewantahkan pada dunia nyata. Lalu anugerah apa yang ada di dalam tubuh anda? Pemahaman seperti ini akan melahirkan sikap yang saling memahami dan saling mengisi. Jika tubuh bersikap baik pada ruh, maka ruh akan bersikap baik pula pada tubuh. Inilah yang dimaksud dengan tanggung jawab pada diri sendiri.

Apa mimpi anda ? apa keinginan anda ? apa cita-cita anda? Jujurlah pada diri sendiri dan tanggung jawablah pada mimpi itu. Kemudian berkomunikasilah pada tubuh anda. Karena tubuh anda juga punya hak untuk melayani keinginan anda dan tubuh bukan tempat penyimpanan dan pembuangan.

2. Tanggung jawab terhadap orang dekat

Memang tidak bisa di hindari dan tak bisa di pungkiri karena hidup secara berdampingan adalah sebuah keniscayaan. Tidak mungkin seseorang hidup di dunia seorang diri. Seorang anak tidak mungkin tiba-tiba muncul tanpa peran ayah dan ibu. Bahkan keluarga merupakan bentuk social yang paling kecil. Bagaimana belajar berinteraksi antar sesama manusia bisa wujudkan di dalam keluarga sebelum terjun di masyarakat dan Negara.

Sebagai orangtua, pasti memiliki tanggung jawab atas kebahagian dan kelangsungan kehidupan keluarganya. Begitu juga seorang anak memiliki tanggung jawab terhadap harapan orangtuanya. Ada ungkapan lama, bahwa tidak ada seorang ayah menginginkan anaknya seperti dirinya, karena seorang ayah berharap memiliki anak yang lebih baik darinya. Sehingga banyak ayah-ayah yang mendidik anaknya dengan pola yang berbeda ketika ia dapatkan dari orangtuanya dulu. Apalagi pada zaman modern ini, banyak pola pendidikan anak yang ditawarkan pada masyarakat, baik melalui majalah, televisi, internet bahkan melalui training yang menjadi salah satu program dari beberapa departemen.

Walaupun kadang kala harapan orangtua dan keinginan anak tidak berjalan beriringan tapi pada dasarnya tidak seorang anak yang menginginkan orantuanya bersedih. Pada dasarnya seorang anak ingin membuat orangtuanya bangga dan bahagia dengan caranya sendiri. Dan inilah kadang yang menjadi tolak ukur dari tanggung jawab anak pada orangtuanya.

Selain keluarga, yang menjadi orang terdekat adalah sahabat dan guru. Walaupun tidak begitu menjadi prioritas tapi tanpa disadari bahwa sahabat dan guru juga mempengaruhi membentuk kepribadian dan pola pikir seseorang. Sehingga kadangkala mimpi dan cita-cita muncul ketika bersama sahabat ataupun bersama guru.

3. Tanggung jawab pada masyarakat

Bukan menjadi sebuah pilihan sebelum kita lahir ke dunia ini, untuk hidup dimana yang kita inginkan. Apakah hidup di Negara Indonesia atau di Negara Amerika atau Eropa. Tetapi ketika kita lahir ke dunia, mau tidak mau harus siap dan menerima segala kemungkinan dengan bijak, yaitu dengan sikap memahami terhadap lingkungan yang mengakomodir kehadiran kita. Misalnya saja, kita hidup di daerah Sunda Jawa Barat, dengan berbagai budaya, aturan, tradisi, karakter dan pola pikir yang khas dan unik. Hal itu akan melahirkan karakter yang berbeda dengan seseorang yang berasal dari daerah lain misalnya Betawi, Jawa, ataupun Sumatera .

Dari tradisi dan budaya yang membentuk pola pikir manusia itu, mempengaruhi pada cita-cita dan harapan seseorang. Sehingga rasa tanggung jawab pun hadir sebagai bentuk nasionalisme terhadap budayanya. Misalnya saja, banyak kalangan artis fenomenal yang berasal dari daerah terpencil dan mengadu nasib ke ibu kota hanya karena ingin menunjukkan bahwa walaupun orang kampung bisa terkenal dan sukses. Dan hal itu pula bisa mengangkat nama kampungnya menjadi baik dan terkenal.

Sebuah cerita datang dari salah satu sahabatku, iyon (27 thn), ia berasal dari daerah terpencil di Madura. Sudah 5 tahun ia menuntut ilmu di Jakarta yang akhirnya menobatkan dia sebagai mahasiswa terbaik di kampusnya. Saat ini ia bekerja sebagai salah satu staf ahli di gedung Senayan. Dengan pengalaman dan materi yang ia dapatkan sungguh beruntung dibandingkan kawan-kawannya yang satu level dengannya. Tetapi tiba-tiba ia justru memilih kembali ke daerahnya menjadi guru. Ketika ditanya alasan dan motif kenapa ia malah kembali ke Madura, yang notabene perekonomiannya sangat minim dan sulit. Ia menjawab bahwa apa yang menjadi pilihannya merupakan tanggung jawabnya kepada masyarakat di daerahnya. Ia menambahkan bahwa, mayoritas masyarakat di daerahnya tidak berpendidikan, makanya ketika ia mendapatkan kesempatan untuk menuntut ilmu lebih tinggi maka sebenarnya tanggung jawab sedang mengiringi untuk mencerdaskan masyarakatnya. Dan saat ini , apa ayang menjadi harapan sudah berbuah, banyak masyarakat dari daerahnya yang memilih melanjutkan sekolah ke ibu kota

4. Tanggung jawab pada Negara

Negara dengan segala system dan aturannya membentuk masyarakat yang harmonis, damai dan aman. Negara yang tidak punya orientasi seperti itu, maka Negara telah gagal. Agar tidak gagal, Negara yang diwakili oleh pemerintahan harus bisa menjalin komunikasi dengan bangsa atau masyarakatnya. Apa yang menjadi tuntutan masyarakat, Negara wajib mengakomodirnya. Begitu juga sebaliknya, masyarakat juga harus membantu Negara agar tercipta harmonisasi yang kuat.

Saat ini Negara Indonesia sedang menyelengarakan pilpres (pilihan presiden) untuk masa bhakti 2009-2014. Untuk ikut mensukseskan acara ini, maka wajib bagi seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi yaitu dengan memilih presiden. Bagi namanya yang belum terdaftar di DPT, untuk segera mendaftarkan diri ke RT atau RW setempat.

Ada juga bentuk dari tanggung jawab masyarakat terhadap negaranya adalah membayar pajak, mematuhi aturan lalu lintas, dan lain sebagainya.

5. Tanggung Jawab pada Lingkungan (Kosmologi)

Ada sebuah ungkapan bahwa alam merupakan manifestasi Tuhan yang derajatnya sama dengan manusia. Alam juga mempunyai ruh atau jiwa hingga ia tetap tumbuh dan hidup. Jika kita bisa menghargai sesama manusia, mengapa tidak bisa menghargai alam di sekitar kita. Karena alam sama dengan manusia sebagai makhluk Tuhan, maka tidak salah jika manusia wajib menjaga alam sebagi bentuk dari rasa tanggung jawab.

Bentuk tanggung jawab terhadao alam misalnya, tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan illegal longing, tidak merusak alam karena kepentingan pribadi, dan lain sebagainya. Karena alam juga punya jiwa, maka alam pun bisa marah, seperti terjadinya tragedy Situ Gintung satu bulan yang lalu, atau krisis ekologi dan global warming, hal itu semua disebabkan karena tidak adanya sikap tanggung jawab yang tinggi pada manusia. Karena wujud dari tanggung jawab adalah menghargai dan menjaga kelestarian alam.

Dari beberapa penjelasan mengenai bentuk tanggung jawab diatas, ada pertanyaan yang menggangu, darimana datangnya tanggung jawab itu?. Apakah memang muncul dengan sendirinya ? atau terbentuk oleh pola asuh atau terpengaruh oleh lingkungan ?. mengapa pertanyaan ini muncul, karena tidak semua manusia memiliki sikap seperti ini. Jika pun semua manusia memiliki sikap tanggung jawab, pasti buku-buku dan pelatihan tentang motivasi tak laku keras.

Terlepas dari penjelasan panjang mengenai motif munculnya sikap tanggung jawab, cukup disimpulkan dari penjelasan di atas bahwa tanggung jawab ini muncul dari kesadaran manusia dan paradigma terhadap hidup yang harmonis, bahagia dan saling menghargai satu sama lain. Tidak ada seorang pun yang menginginkan hidupnya tak bahagia, berantakan dan terbelakang. Semua manusia mengharapkan sebuah kesuksesan dalam hidup dengan caranya sendiri.

“Antara Psikolog dan Filosof”


Saya sangat suka mempelajari tingkah laku manusia. Mengapa ia bertingkah seperti itu. Apa mortifnya, selalu aku cari jawabannya. Saya juga tidak tahu, dari mana kecenderungan itu muncul, tapi yang pasti, aku merasa tertarik akan hal ini, ketika awal masuk pondok. Ketika itu, saya tidak suka bergaul dan hanya membaca buku, kebetulan saya memiliki konflik batin dengan keluargaku, sehingga buku yang tepat menurut saya adalah buku tentang motivasi dan mengenal watak manusia.

Sampai akhirnya aku menulis tentang dampak pola asuh orangtua terhadap prilaku anak. Ketika anak bersikap seperti ini, pasti dia mendapatkan pola asuh yang seperti itu. Karena saya benar-benar menyakini bahwa prilaku anak sangat verat kaitannya dengan pola asuh orang tua. Orangtua yang overprotective akan menciptakan prilaku anak yang lemah dan tak punya prinsip. Dan seterusnya…

Ketika masuk dunia perkampusan, saya berharap bisa masuk fakultas psikolgi, tapi ternyata cahaya alquran lebih bersinar dan menghipnotisku untuk mencoba mencicipinya. Akhirnya aku masuk jurusan tafsir-hadis, tapi saya tak pernah menyesal atas semua pilihan ini, karena di Alquran justru banyak memberikan ilmu yang heterogen. Bahkan dalam masalah manusia sekalipun. Dan syukurnya lagi, saya mendapatkan beasiswa kuliah di ICAS yang lebih mengedepankan filsafat dan tasawuf.

Berkenalan dengan filsafat, membuatku terlena dan jatuh cinta. Karena apa yang ingin ku ketahui, akhirnya aku dapatkan. Dalam filsafat banyak hal yang berhubungan dengan kehidupan manusia aku pelajari. Apalagi dalam filasafat manusia dan filsafat moral. Banyak istilah baru yang kukenal sampai akhirnya dapat kurealisasikan.

Banyak kawan-kawan yang bercerita tentang masalah hidupnya. Berbagai macam problem kehidupan manusia mulai menyapaku melalui kawan2ku. Tak apalah jika menyebutku sebagai tempat sampah, tempat curahan hati . yang jelas aku banyak belajar dan bersyukurnya lagi, kawan2 bisa senang dengan apa yang ku beri. Walau kadang2 mereka menganggapku terlalu serius, seperti kuliahan. Kata mereka banyak teori. Tapi mereka mengakui, apa yang kusarankan, ternyata banyak benarnya. Akhirnya mereka pun bisa menjalani hidup dengan indah. Bukan hanya itu aku bisa mempelajari hidup, juga dengan berlibur ke berbagai daerah. Indahnya perbedaan itu.

Belajar psikologi atau filsafat sangat menyenangkan, karena akan melahirkan sebuah pemahaman. Memahami adalah memaafkan, benanrkan. Aku jadi lebih tenang, lebih arif, dan lebih dewasa. Walaupun kadang emosi belum bisa kutahan. Yang jelas jika dibandingkan masa lalu, yaa aku jadi lebih tenang saja dalam menjalani hidup. Makna dewasa adalah, berani bertanggung jawab atas semua yang kulakukan, baik yang positif maupun negative. Walaupun bagiku tidak ada yang negative, itu hanya sebuah penilaian saja.

Suatu ketika, aku ikut nimbrung di majalah Qalam, milik pondokku, isinya lebih bernilai psikologi islam. Walaupun menurutku belum jelas, tapi aku coba menulis. Yang menjadi pijakan hanya mengamati prilaku manusi saja. Cukup menarik, tetapi ketika aku menulis tentang motivasi dengan segenap hati, justru dipertanyakan rujukan atau mencantumkan salah satu teori dari psikologi atau juga pendapat dari salah satu psikolog.

Aku merasa aneh, mengapa masih saja kita senang dengan rujukan atau nukilan. Bukannya itu merupakan salah satu dari kesalahan logika. Mencoba menguatkan argument saja. Alias tak independen dan tak merdeka. Kita punya akal, hati dan indera untuk mengeksplore semua ilmu. Kenapa harus meminjam teori orang lain ? apakah kita tak percaya pada diri sendiri…..?

Yang tahu diri kita adalah diri kita sendiri.iya kan ? jika da yang perlu kita share, why not ? salah atau benar itu urusan para pembaca. Menulis yang baik adalah menulis dengan hati. Tapi, aku sadar, aku masih belajar menulis, apa salahnya di diperbaiki dan dikomentari.

Yang jelas, aku suka filsafat dan psikologi…..

Senin, 11 Mei 2009

menutup adalah mempertahankan

“Menutup adalah mempertahankan”. Itulah kalimat yang ku catat ketika membaca buku, “Hidup adalah sebuah permainan” ketika dalam perjalanan menuju Madura dengan menggunakan kereta ekonomi dari stasiun Senen menuju stasiun Pasar Turi Surabaya. Kenapa kalimat itu menjadi penting bagiku…?

Aku pernah mendengar dari seorang teman, bahwa untuk melupakan seseorang jangan pernah menjauh dan menutup diri, karena justru dengan itu, yang ada di dalam benaknya adalah rasa cinta, kekaguman dan segala kepositifannya. Misalnya saja, anda mencintai seseorang, tapi ternyata dia tak pernah ada rasa sedikit pun pada anda. Maka agar tidak patah hati secara dalam, maka mau tidak mau harus dilupakan dan dibuang jauh-jauh rasa itu. Bagaimana caranya ? ya seperti yang ku tulis diatas, tak perlu menjauh dan membatasi diri berkomunikasi dengannya. Tidak perlu membuang no hp nya di hp mu. Tak perlu menghentikan komunikasi, baik melalui sms, telpon atau bertemu langsung. Dan tak perlu melarikan diri jika bertemu dengannya secara tak sengaja.

Jika kau menutup pintu, berarti kau membiarkan ia masuk melalui jendela. Ketika kau menutup jendela, berarti kau membiarkan ia masuk melalui cerobong asap. Ketika kau menyumbat cerobong asap, maka ia akan masuk melalui pintu belakang. Begitulah seterusnya. Kembali pada persoalan mengenai motif cinta, pasti pertama yang muncul adalah rasa suka, kagum, atau damai ketika bersamanya. Jika ingin menutup perasaan yang terus tumbuh, maka sebenarnya mempertahankan rasa suka, kagum atau semua motif yang ada ketika mencintai seseorang itu. Yang ada di benaknya hanya hal yang positif tentang dia.

Ketika kita ingin membuang dan melupakan rasa yang pernah ada, maka berusahalah untuk terus berdekatan dengannya, karena kemungkinan untuk mengetahui hal-hal yang negative atau apa yang membuatmu tidak suka alias ilfil padanya akan segera terkuak. Biarkan kemungkinan itu terbuka dengan sendirinya.

Saya pernah mengalami hal itu. Mencintai seseorang yang tak pernah mempunyai rasa sedikitpun padaku kecuali hanya nafsu dan objek percobaan saja. Sebenarnya saya tidak pernah menganggap hubungan itu sesuatu yang penting. Karena bagiku, ini adalah anugerah dalam hidup untuk disyukuri, sebab saya bisa belajar dan terus belajar mencari makna hidup yang sebenarnya. Ini bukan sebuah musibah atau tragedy hingga harus memunculkan penyesalan atau menyalahkan diri sendiri. Sekali lagi aku hanya melihat kisah ini sebuah proses dalam hidup yang terus kupelajari.

Ketika melihat motifnya, kenapa saya bisa begitu mencintainya?, sejujurnya aku hanya takut kehilangan dia sebagai seseorang yang selalu membuatku damai dan tenang. Tapi pada perjalanannya, ia hanya mengaanggapku sebagai teman, dan tak lebih. Sungguh sangat menyedihkan dan menyakitkan, tapi pada akhirnya saya baru menyadari bahwa apa yang saya lakukan bukan semata-mata karena cinta tapi hanya ingin memilikinya saja. Ya Tuhan, saya telah bersalah. Aku siap menerima hukuman apa saja.

Berapa kali otakku bekerja keras, mencari logika untuk membuatku membencinya. Ia benar-benar bukan lelaki pilihanku. Ia tidak masuk kriteria sebagai lelakiku. Kadangkala aku malu dengan sikap dan sifatnya. Tapi entah kenapa aku begitu mentolerirnya. Berapa kali aku mencari celah dan kesalahan darinya. Berapa kali aku mencari sisi negative dari sikap dan sifatnya. Berharap aku ilfil padanya. Tapi ternyata itu sia-sia. Aku masih mencintainya….

Tapi lagi-lagi, pada akhirnya aku pun tak tahu, tiba-tiba saja, rasa itu hilang. Keinginan untuk menghubunginya lenyap begitu saja. Keinginan untuk bertemu dengannya, hilang entah kemana. Keinginan untuk berbicara dengannya, terbang di bawa angin. Keinginan untuk tahu tentangnya, tenggelam ditelan ombak.kenapa bisa begitu ya ?

Ku coba bertanya pada salah satu sahabatku yang kebetulan kandidat sarjana psikolog. Setelah ku urai secara detail permaslahanku, ia hanya berkomentar, bahwa rasa cinta memiliki potensi menjadi benci, begitu juga sebaliknya. Kalau tidak di atur pergerakannya, maka tidak akan stabil dan cepat mengalami ajakulasi dini, alias sampai pada potensi itu. Benar kata pepatah, cinta yang berlebihan akan menjadi benci, dan benci yang berlebihan akan menjadi cinta.

Merujuk pada komentarnya, sedikit mendapatkan sinar terang dari perubahan rasa yang kualami. Berbagai cara saya lakukan untuk mengembalikan rasa yang seharusnya, sesuai porsi yang memang ku jatah untuknya tak pernah terealisasikan. Namun ternyata rasa itu hilang dengan sendirinya tanpa dipaksa. Sudah menjadi sebuah hukum, bahwa sesuatu yang dipaksakan akan berbuah petaka, dan menyebabkan suatu beban.

Saya masih tak bisa memastikan dan menjamin, apakah rasa ini muncul sementara dan kemudian kembali pada semula?. Saya tak ingin berkata apa-apa, khawatir perkataanku nantinya menjadi buah simalakama. Saya hanya ingin terus berpatri, biarkan kemungkinan itu terbuka dengan sendirinya. Dan yang kutahu sekarang, adalah rasa senang akan kemenangan hati. Sudah lama aku nantikan rasa kemerdekaan ini. Sudah lama pula aku menantikan akhir dari kisah ini…terima kasih Tuhan atas pembelajarannya. Sungguh ! kali ini aku tak akan tergesa-gesa dalam bersikap dan mengambil keputusan.

Selamat tinggal rasa. Sampai kapan pun aku tak akan menutup “pintu”…mampirlah ke rumah hatiku! Agar ku tahu, siapa kamu, bagaimana kamu, dan mengapa kamu. Begitu juga sebaliknya. Proses pembelajaran akan terus berlangsung tanpa henti. Jika itu berhenti maka bumi pun berhenti berputar.

Ciampea, 8 Mei 2009.

biarkan kemungkinan terbuka ....

“Biarkan kemungkinan itu terbuka dengan sendirinya “. Apa maksud dari kalimat ini?. Awalnya aku benar-benar menentang kalimat ini. Karena bagiku, seseorang yang berprinsip seperti ini, memiliki mental yang sangat lemah. Tak ingin berusaha dan takut menghadapi segala resiko yang akan terjadi. Benar-benar pengecut dan tak tegas. Tidak memiliki prinsip, selalu menunggu dan menanti. ..

Tapi pada akhirnya ketika pelajaran hidup mengenai ini, sampai padaku, aku jadi tahu dan paham. Kenapa kalimat ini harus keluar dan ada. Tak kusangka, prinsip ini menjelma menjadi satu dalam perjalanan hidupku. Aku selalu berfikir, masih banyak kemungkinan yang akan terjadi padaku nanti. Makanya aku begitu hati-hati dan penuh pertimbangan setidak melangkah dan bertindak. Walaupun suatu putusan sudah ku ambil, tapi aku tak pernah menutup kemungkinan yang bakal terjadi, walaupun toh yang terjadi adalah sebaliknya.

Hmm,… apa sebenarnya yang kucari ? dulu aku pernah berdoa pada Tuhan, tentang harapan dan keinginan. Tapi memang benar, sejak dulu aku sudah menghentikan kegiatan berdoaku pada Tuhan, karena dengan keyakinan yang kumiliki, bahwa Tuhan pasti akan mengabulkan doaku, baik yang bersifat negative maupun yang positif . justru yang ku khawatirkan adalah kemampuanku untuk menerima pengejewantahan doaku dari Tuhan. Jika aku berdoa ini, dan Tuhan mengabulkan, kira-kira aku sanggup gak ya ngejalaninya …? Itulah pertimbanganku mengapa aku tak ingin berdoa.

Tapi bagaimanapun, dengan teori apapun, aku tetap butuh Tuhan dan berdoa padanya sebagai ekspresi dari kekuasaan-Nya sebagai sang Pencipta. Aku meminta, bertemu dengan lelaki yang begini, begitu, ini dan itu. “Tuhan, aku sudah lulus kuliah, dan siap menerima pelajaran yang banyak dialami para remaja, sedangkan Kau tahu, jika melihat umurku, aku sudah telat untuk mengalami hal itu. Maka kabulkan doaku segera…”. Dan benar, Tuhan mengabulkan doaku, tapi seolah-olah mengajariku bahwa bisakah aku berfikir akan semua yang kuterima ?

Setelah ku terima anugerah Tuhan yang luar biasa, aku justru menyalahkan diriku sendiri dan terkutuknya lagi, aku hampir saja juga menyalahkan Tuhan. Tapi buru-buru kutangkis, bahwa ini bukan musibah tapi seburuk-buruknya yang kualami, ini tetap anugerah dari Tuhan, bagaimana aku mengelolanya saja dan menjadikan sebuah pembelajaran penting dalam hidupku kelas, walaupun hanya sebagai kisah.

Manusia memang tak pernah habis rasa puasnya. Aku sebagai manusia punkembali berdoa pada Tuhan, kali ini ada sedikit perubahan redaksi dan sedikit mengadu. Dan lagi-lagi Tuhan mengabulkan doaku. Aku juga tidak tau, sampai mana pelajarn ini berlangsung. Yang jelas aku tak ingin menjadi murid yang bodoh, yang selalu kehilangan tongkat kedua kalinya. Aku harus belajar dari pengalaman sebelumnya. Aku tak perlu tergesa-gesa. Aku harus bisa memenej rasa yang ada.

Terima kasih Tuhan, aku tak tahu harus membalas apa, jika solat dan ibadah yang lain menurutmu merasa cukup, maka bagiku, belum cukup.

Selamat datang, cinta… aku ingin memupukmu, walaupun kau berpotensi rasa benci… biarkan aku menikmati setiap detik rasamu mengalir dmai dalam tubuhku dan memeluk hangat hati, jiwa dan akalku. Walaupun sebenarnya, aku masih belum bisa memastikan dan membuat keputusan. Tapi biarkan semua mengalir dan berjalan beriringan. Biarkan kemungkinan itu terbuka dengan sendirinya…..

Ciampea, 9 Mei 2009

Selasa, 05 Mei 2009

lagi di kelas ICAS, my sweet class

ada mas khum sang perjaka ting-ting sibuk mencari inspirasi untuk menari dan puisi. ada mas Wong, sang guru yang baru saja sadar, kalo ikutan facebook ternyata ada hubungannya dengan ke-gaul-an seseorang. ada reno yang terpengaruh facebook, dan baru mendaftar FB. ada sepasang kekasih, lisfa dan sigit yang masih menunggu malam. ada dian sang anarkis yang selalu ingin tau. ada dhika sang modis.

semua kawan2 kelas di Icas memiliki karakter berbeda-beda dan unik. nantikan ceritanya....!!!!! saya lagi dikelas, mencuri wifi icas, dengan bantuan mata-mata si sigit, akhirnya semua kawan2 bukannya belajar tapi malah keranjingan FB......

love you!!!

Rabu, 29 April 2009

memiliki dan mencintai

bagiku rasa ingin memiliki dan mencintai itu sangat jauh berbeda, walaupun kadang ada ungkapan, kalau hanya mencintai tanpa ingin memiliki, berarti itu bukan cinta. atau malah sebaliknya. saat ini aku terbentur dengan hal itu.

iya, aku mencintai seseorang, tapi sejujurnya aku masih ragu untuk memilikinya.karena kurasa itu suatu hal yang tak mungkin, banyak perbedaan diantara kami. entah bagaimana menilainya, aku juga tidak bisa memastikannya. ketika aku lihat dia bisa tertawa lepas dengan bahagianya aku malah senang, walaupun dia dapatkan dari temenku. aku sadar diri, bahwa aku tak seperti temenku, makanya aku hanya bisa tertawa bahagia.

semakin hari aku rasakan, bahwa aku tidak bisa membuatnya bahagia dan malah aku tak mampu untuk melakukan hal itu. tapi entah, ketika aku bersamanya, ketika aku memegang tangannya, ketika aku berbicara dengannya, aku merasa aman dan bahagia. tapi kupikir justru itu membuatku merasa egois. aku tidak pernah memikirkan, apakah ia juga merasa bahagia ketika bersamaku ?

aku memang tidak humoris, aku memang garing tidak suka bercanda, semua yang ada padaku hanyalah keseriusan saja. aku merasa tak percaya diri untuk membuatnya bahagia. kadangkala aku masih memutar otak untuk mengirim SMS padanya, dengan alasan, kekhawatiran dia bakal tidak suka terhadap apa yang aku lakukan.

aku benar-benar dilema, apakah aku memnag mencintai atau hanya ingin memiliki, melihat motif cintaku padanya, hanya karena takut kehilangan semenjak ia dekat dengan temenku.hah ! entahlah aku tidak tau, yang ku mau saat ini, bagaimana aku bisa jujur padanya, tentang apa yang kurasakan, tapi kira2 di mau gak ya dengerin omonganku... hah kebentur lagi, sebenarnya aku harus apa ?

aku merasa dia juga punya rasa padaku, hal itu pernah ia ungkapkan padaku walaupun hanya sekilas, dan implisit. tapi sejujurnya aku jadi takut..... entah takut apa, apa takut kehilangan, takut ia benar2 mencintaiku.....yaa tau sendirilah aku belum siap berkomitmen..... kira2 dengan siapa aku bisa berbagi ..? dan kapan...?

Selasa, 28 April 2009

mengapa ya.....???

akhirnya saya baru bisa mendapatkan waktu untuk membuka facebook, dan ternyata banyak kawan2 yang mengomentari aku dan jilbabku. ada yang membela bahkan ada yang mencela. aku juga gak tau, harus menjawab apa. saya hanya bisa berkeluh kesah, bahwa apa yang saya lakukan, bukan semata-mata karena ideologi. saya tidak ingin memakai argumen fikh atau hukum Islam, karena pasti akan menimbulkan perdebatan.

tetapi sebenarnya, saya tidak berjilbab karena alasan psikologis. saya merasa nyaman saja jika tidak memakai jilbab ketika bepergian. tapi saya juga tidak merasa nyaman, ketika ke kampus, atau pulang kemadura dan ke kondangan tidak memakai jilbab. mungkin perlu diketahui juga, saya tidak memakai jilbab jika konteksnya berlibur, atau ke pasar yang menimbulkan kegerahan alias keringatan atau hanya ke tempat teman di sekitar tempatku.

aku sih fleksibel aja, kalau harus memakai jilbab, why not. atau jika harus tidak memakai jilbab, why not juga. memang sih jadi tidak konsisten, tapi kalo tolak ukurnya adalah rasa kenyaman dan kejujuran, masa' harus di paksa.

keluarga cukup demokratis, kalau di madura saya tidak memakai jilbab, pasti lah aku dimarahi, siapa orangtuaku, apa latar belakangku. harus disesuaikan lah... tapi jika konteksnya aku masih boleh tidak memakai jilbab, kenapa harus dipaksakan.

tapi entahlah, kadang aku pernah berfikir mencari cara, bagaimana orangtua dan keluarga, juga guru-guruku memaklumi ku dengan tidak memakai jilbab lagi. makanya aku pikir, jika aku menenruskan sekolahku ke eropa atau amerika, mungkin bisa. tapi tar strotipenya malah semakin buruk. gimana ya...masa' aku harus berpura-pura.......

sudahlah, jalani aja, selama masih bisa di musyawarahkan dan dijelaskan, kita jalani saja hidup ini. sungguh rugi jika hidup ini tidak dinikmati.......ya gak ?

Senin, 20 April 2009

kenapa ada masalah...?

Hari ini aku banyak memeras otak untuk berfikir. Bangun pagi berniat untuk olah raga, ternyata kehilangan duit, yang lumayan untuk biaya kereta ekonomi ke Surabaya.aku mencoba untuk ikhlas, alias tak ingin memikirkannya, mungkin saya ditegur Tuhan, karena belum mengeluarkan zakat dan belum sedekah. Tapi hatiku maish terus bergejolak untuk mencarinya, karena hilangnya agak aneh dan misterius. Tapi ya sudahlah…..semoga ditemukan oleh orang yang sedang membutuhkannya dan bias bermanfaat.amien…

Maunya sih gak mau berangkat ke Nerada, tapi aku hanya ingin berbuat adil untuk badanku. Ya aku harus renaang biar nafasku gak berat lagi. Tapi tadi kutelpon orang rumah, semua pada sakit, Melda, kayoung wah semuanya pada ketular Farhan. Tapi saya gak habis fikir, masa’ sebab dari sakit karena makanan atau pola makan yang tak teratur. Hmm, pasti factor psikologi…..

Nafasku selalu ku latih dan kuatur agar tak berat lagi saat renang. Ya semoga berhasil. Karena beberapa hari belakangan ini, aku tak bisa nafas dengan wajar. Walaupun kemaren istirahat total, untung aku beli film yang berdurasi seharian, seri korea F4. Walaupun hampir sama dengan Meteor Garden dan hana yori dango, tapi tidak begitu menarik, karena pemeran wanitanya kurang cantik, hmmm tapi aku yakin pasti sang sutradar punya alasan, mungkin ia ingin memberitahukan bahwa cinta bukan datang dari fisik yang sempurna…..

Habis maghriba tadi malem, aku sengaja keluar kamar ke pasar Ciputat, keliling gak tentu mau beli apa, tapi, karena memang tujuannya untuk jalan2, maka aku pun jalan kaki pulangnya dari pasar menuju gang Buntu, akhirnya lapar menghampiri dan untungnya kawan2, amar, hendro dan nu’man belum makan. Ya gak pa pa lah, aku yang traktir deh…..sudah lama tak ngobrol dan bercanda dengan mereka…minimal aku bias berbagi kebahagian dengan mereka.

Bercerita dengan mereka tentang Hidup membuatku berfikir, kenapa mereka punya masalah, dan selalu ada maslah yang menghampiri mereka. Padahal, aku merasa kadang kala, tidak pernah ada masalah yang menghampiriku. Walaupun itu ada, selalu tak bertahan lama. Lucunya, mungkin ini terlalu sombong, kadang kala, aku ingin punya maslah besar yang nantinya membuat aku menangis. Masa’ aku selalu menangis karena khayalan gak jelas…..

Tapi ketika aku berkumpul dengan orang-orang yang latar belakangnya sama dengan ku, nyaris tak pernah aku temukan suatu masalah yang berat dan besar. Apakah kebanyakan dari masalah yang menimpa orang2 di dunia ini berkutat pada UANG ? atau kebutuhan pokok manusia? Ya memaqng, aku kadang merasa bingung jika tak ada uang, tapi jika ada duit, semua bias teratasi…….tapi apakah maslah ittu semuanya karena uang….

Tentu tidak !!!! semua tergantung pada cara pandang orang terhadap permaslahan hidup. Kalau hal itu dianggap suatu maslah, maka akan menjadi masalah, tapi sebaliknya, setiap masalah yang akan menghampiri seseorang yang mempunyai cara pandang bahwa tidak ada masalah di dunia ini, karena masalah bagian integral dalam suatu kehidupan manusia, maka tidak ada masalah…..tapi jika tak ada maslah bagaimana manusia bias berfikir dan bersyukur ?hm….aku setuju dengan masalah….tapi yang harus diperbaiki adalah cara pandangan kita terhadap masalah, agar maslah yang mengahampiri kita tidak besar atau berat dan tidak merugikan orang di sekitar kita….

Aduhhhh kalo ngomongin masalah saya jadi inget dengan tugas kuliah yang numouk dan banyak….tapi bismillah aja, insya allah kalau dikerjakan pasti selesai. Ya kalau gak dikerjakan ya pasti gak selesai. Kira2 ada 5 tugas yang bentuknya paper atau makalah. Gak nanggung2 lagi, satu makalah sampe 10 lembar….oh my God! Belum revisi skripsi. Gimana mau dapat ijazah…….! Ya udah deh, yang penting santai, kerjakan, dan selesaikan….dan inget jangan boros…….

Eh, aku jadi gak enak sama kak tofek mengenai majalah qalam, kenapa aku jadi acuh….. ya aku belum siap menulis, karena aku sadar, aku tak tau tentang menulis, aku harus belajar, sapa tau dengan bakat menulis bias mewujudkan mimpiku untuk keliling dunia….amien

Aduh ngantuk banget nih, mungkin efek dari renang kale yaa.yuuuukkk

aku ingin tertawa

Kok aku jadi pengen ketawa ya saat ini…? Apa coba yang lucu..? ga ada… aku juga gak tau apa yang bikin aku pengen ketawa . hahaha hahaha haha . dari tadi ditahan. Padahal ini kan rumahku dan aku tinggal sendiri, gak mungkin ada yang tahu. Bukannya malu sih, Cuma tar apa kata orang, tar dianggap gw lagi gila atau lagi stress.. padahal mah kagak ada apa-apa…..apa ya kok aku pengen ketawa…..

Hm… kehidupan ini lucu…. Hahahahahaha. Ngeliat lelaki yang…hmm saya tak bisa bicara apa-apa. Yang kuingat dulu aku pernah menangis tentang dirinya, ketika aku ingin menyudahi hubungan kami. Karena aku tak ingin menyakitinya lagi. Aku… sadar, aku tidak ada harapan masa depan dengannya. Dia bukan tipeku walaupun sebenarnya aku merasa nyaman berada di dekatnya.ok aku akan jujur, hmm…. Aku sayang sama dia, tapi untuk memilikinya aku belum berfikir kea rah sana.

Cara menyudahinya pun, aku setting seakan-akan aku yang salah, dan mengharap hubungan kami lebih serius alias aku minta komitmen. Aku yakin dia pasti menolaknya, karena aku tahu, lelaki kebanyakan pasti tidak mau diikat, walaupun aku juga tau dia juga ada rasa yang sama denganku…. Aku juga kaget mendengar pengakuan sakit hatinya terhadapku karena aku telah mempermainkannya. Padahal sebenarnya aku selalu mengalah, ya aku tak begitu percaya diri, aku takut tidak bias membuatnya bahagia….kebahagianya yang paing penting bagiku, walaupun itu diadapatkan bukan dari saya…..

Tiba-tiba saja ia mengirimkan sms tengah malam, dan mengatakan bahwa masalah ini biar menjadi sebab untuk intropeksi antara kami. Aku berulang kali membaca sms nya, seakan-akan tidak percaya, karena yang kubaca adalah kalimat puitis dan hmm….. hahahaha akhirnya dia benar2 jatuh cinta padaku… karena cinta bias membuat siapapun bias menjadi romantis,,,,…..hehehehehe. hey bercanda…tapi da yang perlu aku luruskan…..

Aku balas sms nya “ ……pada dasarnya aku tidak menganggap hal ini adalah sebuah masalah, jadi tidak perlu intropeksi atau mencari solusi apalagi sampai menghasilkan konklusi yang msih emosi. Cin, biarkan kemungkinan itu terbuka dengan sendirinya, hidup itu lucu bagi orang yang berfikir tapi menjadi tragedy bagi orang yang hanya menjalaninya saja. Ini bukan akhir tapi sebuah proses hidup, buktinya kau jadi puitis sekarang………”

Hm… kemudian aku sms dia lagi sebelum ke Malang, tapi ternyata dia tak menjawab. Huh! Ada apa lagi, padahal semalaman aku ketemu dengannya dan tak terjadi apa-apa. Lalu aku telpon dia lagi, dan untungnya dia menjawab, dan menanyakan kabarku… hmm.. aku jadi senang…. Selama aku pulang, aku tidak menghubunginya… biarlah yang penting dia sudah tidak marah lagi padaku…..

Setibanya aku di Jakarta, dia datang dengan alas an yang sangat singkat, aku pun bersikap biasa… kemudian tak ada kabar. Dan tadi dia kesini, kupikir tak akan lama, tapi ternyata ia mau juga lama-lama di tempatku. Aku coba tiodak bersikap seperti kemaren alias cuekin dia, tapi saya bersikap seperti dulu, yang selalu ingin berada di dekatnya. Sebenarnya aku hanya ingun tahu sikap dan responnya. Apakah dia masih punya rasa sama aku, atau masih marah, atau masih ngejaga imej….?hehehehe…..

Dia pulang walaupun sebenarnya aku ingin melarang tapi aku tak punya alas an melarangnya.saya tahu dia lagi sibuk, apalagi dia diagnosa lagi sakit organ dalam… tapi aku ingin tau sekali lagi, perasaaan dia, makanya aku peluk dia sebelum pulang, walaupun toh yang keluar kalimat yang menurutku lucu… makanya aku pengen ketawa…sudahlah aku tak ingin menyakitinya lagi….maafkan aku…..

Hm…. Entah beberapa hari belakangan ini aku begitu menikmati kesendirianku. Aku begitu bahagia. Ada apa ya ?rasanya aku selalu ingin tersenyum dan tertawa. Apa ya yang lucu…. Aku khawatir jangan2 ada kesedihan yang menimpaku…. Semoga gak ada apa-apa.

Huh! Gimana nih dengan tugasku…hah hah hah…..kok jadi males ya…..gak lah ayo semangat…….katanya mau serius kuliah, Nov…….