Kamis, 04 Maret 2010

Istri kedua

Lelaki muda yang membuatku tergoda dengan kecerdaasan dan kelincahannya dalam bekerja, sekarang berada dihadapanku. Aku tak ingin sedikitpun melewatkan moment ini. Walaupun hanya bisa menatap dan menatap. Mataku tak kuizinkan untuk menutup sedetikpun, biar ku bisa lihat garis-garis karakter di wajahnya.

Dia terus berbicara mengungkapkan ide-idenya di suatu rapat. Walaupun tak pernah kutemukan godaan matanyanya tertuju padaku. Namun aku hanya ingin menghibur diriku sendiri, aku tak mau punya fikiran negatif, siapa tahu ia tak ingin ada orang lain yang mengira dia punya “sesuatu” denganku. Biarkan dia bersikap begitu dan aku akan setia menunggu.

Dia bukan lelaki pilihanku. Dilihat dari sisi manapun, tidak ada yang sesuai dengan karakterku. Apalagi dari latarbelakangnya, sangat jauh berbeda. Namun, ini lah yang dinamakan cinta atau hanya …? Hmm seandainya ia berkata padaku, sebelum ia selesai bicara, aku pasti menjawab “iya”. Walaupun sebagai istri keduanya dan ibu tiri dari anak-anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar