Senin, 03 Mei 2010

Manusia diantara Malaikat dan Setan….

Ketika aku ditanya tentang kebebasan, maka jiwaku terbang melesat pada dimensi malaikat dan setan....

Saya adalah manusia, yang berada di antara dimensi malaikat dan setan. Tentu saja semua sudah sepakat, bahwa kebaikan berada pada dimensi malaikat. Tidak boleh tidak, dan bagaimana pun malaikat pasti selalu baik, meskipun ia berbuat kesalahan atau penyimpangan –dalam konteks manusia--, pasti akan tetap baik. Dengan kata lain, malaikat memang sudah di kutuk atau ditakdirkan untuk selalu baik. Itu adalah tesis yang tak terbantahkan.

Berbeda dengan Setan, yang sejatinya ia selalu berada pada dimensi keburukan atau kejahatan. Sebesar atau sekecil kebaikan yang pernah setan lakukan, tetap saja selalu jahat atau buruk. Tidak sedikit orang yang menjadikan alasan setan, karena perbuatan jahatnya. Misalnya saja, seseorang yang membunuh keluarganya, mengatakan bahwa ia kesurupan atau ada seseuatu yang ghaib yaitu setan yang menyuruhnya untuk melakukan kejahatan itu. Lagi-lagi setan yang menjadi motifnya. Percaya atau tidak, hal ini sudah menjadi consensus, bahwa setan adalah symbol kejahatan.

Itu artinya, malaikat tidak bisa dihindarkan dari kebaikan dan begitu juga dengan setan yang mendarahdaging dengan kejahatan. Lalu bagaimana dengan manusia ? manusia yang berada diantara dimensi malaikat dan setan yaitu baik dan buruk, memiliki kebebasan dan pilihan untuk menyentuh atau melakukan perbuatan yang baik ataupun yang buruk. Artinya tidak ada justifikasi, bahwa semua manusia itu baik atau sebaliknya.

Kebebasan inilah yang menjadikan manusia sebagai makhluk yang kompleks. Ia bisa melakaukan hal kebaikan dan juga keburukan. Akan tetapi manusia yang berkualitas atau berada pada kesadaran sebagai manusia, ketika ia bisa mengontrol, yang artinya ia tahu kapan dan dimana ia harus mengatakan “tidak” atau “cukup”.

Silahkan kalian melakukan zina semaumu. Silahkan kalian tidak melakukan solat, atau main PS sampe lupa dengan kuliahnya atau pekerjaannya. Silahkan kalian facebook-an, hingga lupa waktu. Silahkan kalian ngebir, sampe mabuk. Silahkan kalian habiskan uang hanya untuk hedon. Silahkan kalian lakukan apa yang kalian mau dan ingin kalian coba, tapi kalian harus sadar bahwa kalian adalah manusia yang punya control, yaitu tahu dan sadar, kapan dan dimana harus mengatakan ‘stop’ aatau ‘cukup’. Disinilah perbedaan malaikat, setan dan manusia….

AKU BEBAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar