Kamis, 03 Juni 2010

Gadis itu......

(jika lelakiku menulis........maka inilah!)

Entah apa yang ada dibenaknya.
Entah apa yang ada di jiwanya.
Entah apa yang ada di hatinya.
Entah apa yang ada di matanya.
Entah apa yang ada di bibirnya.

Begitu cepat ia memahami realita
Begitu tersentuh ia memaafkan kenyataan
Begitu lembut ia menelan kepahitan.
Begitu indah ia menatap keganjilan
Begitu sempurna ia mencium kesedihan.

Ia hanya bisa tersenyum, dan tertawa ketika ku bercerita tentang wanitaku.
Ia mengangguk ketika kukatakan bahwa aku mencintai wanitaku.
Ia mengernyitkan keningnya, ketika aku bercerita gombal pada wanitaku.
Ia menatap lembut ketika aku berbicara tentang sempurnanya wanitaku
Ia meletakkan kedua tangan di pipinya ketika aku katakan,
Bahwa aku telah berkomitmen dengan wanitaku.

Sekarang…..
Dia masih di sampingku
Memelukku…Menatapku…Menghiburku….
Membersihkan sisa roti bakar di mulutku.
Mengibas rambutku yang kotor
Mengelap minyak di wajahku
Menyuapi ice cream ke mulutku
Memberi pundaknya untuk melepas lelahku
Dan…..yang tak pernah absen… ia masih tersenyum..

Gadis itu, yang pernah mencintaiku 3 bulan yang lalu.
Gadis itu yang tersiksa karena merindukanku
Gadis itu yang gelisah menunggu kabar dariku
Gadis itu yang menderita karena mengharap cintaku
Gadis itu yang takut kehilanganku…
Gadis itu yang tak berdaya melawan egonya.
Gadis itu yang tertunduk lemas menahan berat ketakutannya.
Gadis itu yang bingung karena dirinya sendiri
Gadis itu………

Tiba-tiba dia mendekatiku sejajar dengan tempat dudukku.
Lalu dia memegang tanganku
Dan berkata ;
“Cinta….wanitamu, adalah wanita yang sangat beruntung, karena mendapatkan cintamu. Tolong katakan padanya, jika ia membuatmu sedih atau tak bahagia, jangan pernah lupa, ada seorang gadis yang berkorban demi kebahagianmu dan dia. Semoga kau bahagia, cinta…..maaf jika aku hanya bisa mencintaimu dengan begini “

Dan gadis itu pergi……..
Masih dengan senyum…..
Masih dengan cintanya…

Senturan, 3 Juni 2010, menjelang maghrib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar