Senin, 21 Juni 2010

Surat Cinta Untuk lelaki bermata kelinci …..( 1 )

Salam sejahtera dengan mengucapkan salamu’alaikum…
Cinta….
Apa kabar ? pasti kau baik-baik saja kan ?, karena aku disini juga baik-baik saja, hemm… Tapi, jangan sampai kau menganggap ini hal yang aneh apalagi bertanya-tanya. Tak baik bertanya pada diri sendiri apalagi berbicara sendiri, karena itu tanda-tanda kau sedang mengalami tekanan psikis, hemmm…. lalu, kau pasti ingin tahu, Apa alasanku menulis surat cinta ini, padahal kita masih bisa bertemu tanpa harus mengurus paspor atau visa yang sampai sekarang masih rawan dengan tindak korupsi dalam urusan administrasi. Siapa yang bayar mahal, maka urusan cepat selesai, jika tidak, bisa berbulan-bulan, hufh.
Bisa jadi kita berkomunikasi melalui Hp atau telepon, atau mungkin saja kita masih bisa saling comment di Facebook, walaupun itu hanya permainan dunia maya yang tak bisa dipercayai 100% . Hmm…. jangan sampai sedikitpun kau berfikir bahwa ini semua karena aku kanker alias kantong kering. Atau karena aku malas untuk bertemu dan menghubungimu melalui Hp. Bukan…, bukan karena aku wanita kampung yang gaptek. Bukan pula, karena aku tak peduli padamu. lagi-lagi bukan !, bukan karena aku tak memiliki rasa padamu. Itu semua fitnah! Sumpah ! jangan pernah berfikir begitu! Ini semua hanya untuk menunjukkan padamu, bahwa aku begitu menyukai menulis. Hem…
Cinta…..
Asal kau tahu, ini adalah surat cintaku yang ke-3, setelah pertama ku tulis untuk seorang pria yang mengajarkanku tentang makna mencintai tanpa harus memiliki. Banyak orang yang menganggap bahwa mencintai harus memiliki, memiliki dalam arti menjadikan ia adalah miliknya dan hanya untuknya, padahal bagiku, cinta yang memiliki itu adalah menjadikan orang yang dicintai merasa dimiliki. Bukan berarti aku meng-iyakan apa yang ditulis oleh Kahlil Gibran, bahwa mencintai dengan memiliki, laksana menggenggam pasir. Aku hanya ingin mengatakan bahwa, cinta memang harus memiliki dengan kebebasan, yaitu cinta yang berbicara tentang bagaimana saling menghormati, saling menghargai, saling percaya dan saling membahagiakan…..
Surat cinta yang ke -2 untuk seorang lelaki yang ingin kuajak pindah level hubungan menjadi sahabat. Kukatakan padanya, bahwa berapa banyak orang begitu bangga ketika mereka mengatakan,:
“Aku dan bapakku kayak teman lo…”. “ Aku dan ibuku sangat akrab kayak temen”. “ Guruku baik dan bersahabat, kami seperti teman”. “Resep awetnya rumah tangga kami, karna kami seperti sahabat”. “Kadang aku berdoa pada Tuhan, seperti curhat pada teman…”.
Namun sebenarnya, itu hanya taktikku saja, agar kami tak memiliki hubungan selain berteman. Lelaki ini adalah objek pembuktian ketidak-normalanku sebagai perempuan dewasa, yang hingga lulus sarjana, masih saja jomblo. Namun pada akhirnya aku sadar, bahwa aku adalah type wanita yang memang tak suka berkomitmen dengan seorang pria selain sebuah pernikahan. Dan hingga sekarang, aku bahagia punya sejarah dan kisah bersamanya. Kisah cinta dengan seorang pengamen jalanan, meski hanya 2 minggu.
Dan surat cinta yang ke -3 adalah untukmu, lelaki yang memporak-porandakan daya nalarku. Lelaki yang mengkacaukan rutinitasku. lelaki yang membuatku senyum-senyum sendiri tanpa sebab. Lelaki yang menjadikan aku menyukai music klasik dan lagu-lagu cinta, hingga harus mengpoligami music favoritku, yaitu dangdut. Lelaki yang membuat hidupku bersemangat menjadi gadis baik-baik…. hem
Tak ada maksud atau niat yang negatif dalam usaha penulisan surat cinta ini, saya hanya ingin mengutarakan sebuah kegelisahan yang sempat menyesakkan dada dan kejujuran yang didorong oleh jiwa pemberontak dalam diriku, entah kau ingin menganggap sebagai jujur kacang ijo, atau jujur ayam Cirebon, hem…
Cinta…..
Kau tahu Robby Williams?, actor senior kawakan Hollywood terkenal yang baru saja memerankan tokoh seorang ayah dari anak yang mati gara-gara masturbasi, atau mungkin Shahrukh Khan?, artis Bollywod yang dikenal setelah film Kuch kuch Hota Hainya dan sekarang wajahnya masih nampang di bioskop Amerika dan Eropa dalam debut filmnya My Name is Khan, atau mungkin kau juga kenal dengan Meryl Streep?, artis senior yang serba bisa, yang film terakhirnya ‘It’s Complicated’ menggambarkan bahwa cinta tak hanya menjadi vulkanik untuk anak muda, namun juga orang dewasa yang berumur hampir setengah abad ? aah tak usah mengernyitkan kening, tak ada gunanya, karena itu semua tidak ada hubungannya dengan kejujuran yang ingin kukatakan padamu, namun perlu kau tahu, bahwa aku pencinta film. Hem….
Cinta….
Tak perlu kau tanya, sejak kapan aku mencintaimu. Tak ingatkah kau ketika kukatakan bahwa cinta adalah sebuah kesadaran dalam pemahaman tingkat tinggi seseorang dari sebuah perenungan. Kau pasti berfikir dan bertanya “ maksudnya apa ?”. hmm, baiklah akan ku jelaskan dengan memberi sebuah perumpamaan. Jika kau sedang duduk sendiri, merenung dan berfikir pada satu focus pemikiran, tiba-tiba datang seseorang menjetok kepalamu, ‘tok’, maka kemudian secara spontan, kau bilang ‘aww’, dan ke-‘aww’-an itulah yang dinamakan cinta. Masih berfikirkah ?, hem… itu artinya, cinta muncul bukan karena kau ganteng, bukan karena kau pintar, bukan karena kau kaya, bukan karena kau jelek, bukan karena kau bodoh, bukan karena kau miskin, bukan karena kau dewasa, bukan karena apapun, karena itu semua bersumber dari sebuah kepentingan. Namun cinta yang kumaksud adalah kesadaran tiba-tiba yang datang dan akhirnya kau katakan bahwa ‘ ya, aku cinta’. Dan inilah jawabanku ketika kau tanya, kapan dan mengapa aku mencintaimu.
Jalaludin Rumi, seorang sufi dan filosof yang memprakarsai tarian dengan berputar-putar, mengatakan bahwa “ sudah 1001 makna cinta aku jelaskan pada semua orang, namun ketika cinta itu datang padaku, aku malu dengan semua itu”. Itu artinya, bahwa tak usah kau bertanya bagaimana aku mencintaimu, karena rasa ini tak bisa diukur dengan rasa siapapun. Begitupun aku, mulutku sudah terkunci jika dipaksa untuk menjawabnya. Karena bagiku, manifestasi cinta adalah sikap dan perbuatan…..
Cinta…..
Aku sadar dan benar-benar terbangun, bahwa aku adalah seorang gadis yang tak pantas untukmu, bukan pula seorang gadis sempurna yang layak berada di sampingmu, yang mampu mendengar keluh kesahmu setiap habis kerja, yang mampu menemanimu melepas kebosananmu ketika menunggu motormu di service, yang mampu memberi semangat ketika kau mulai lelah menghadapi masalah hidup. Namun ingin rasanya aku ungkapkan bahwa, kau tak akan pernah menemukan wanita yang mencintaimu seperti ini.
Maka jangan pernah menolak cintaku. Jika kau hanya menganggapku sebagai seorang sahabat, maaf, sahabatku sudah terlalu banyak. Dan jika kau hanya menganggapku sebagai seorang adik, maaf juga, aku sudah banyak memiliki kakak di berbagai daerah. Tapi jangan juga kau menganggapku sebagai kekasih, karena , aku hanya ingin kau menjadi lelaki yang ingin kucintai, hingga akhirnya kau sadar bahwa aku memang pantas untuk kau cintai….
To be continued…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar