Jumat, 02 Juli 2010

Surat Cinta Untuk Lelaki bermata Kelinci…… ( 8 ; terakhir )

Hai… bolehkah kali ini aku memanggilmu dengan sebutan, ‘mas’. Biar lebih deket dan romantis gitu loch.…

Mas…
Sebagian orang yang berstatus sebagai temanku mengatakan bahwa aku adalah segoblok gobloknya wanita, dan sebagiannya lagi mengatakan bahwa aku adalah setolol tololnya wanita, itu semua karena aku telah mencintaimu. Ahh, aku tak peduli, karena aku tahu, mereka mengatakan seperti itu padaku, hanya karena belum bertemu denganmu saja. Jika suatu saat nanti mereka bertemu dengamu, aku yakin mereka tidak akan pernah merasakan sakit karena telah melukai tangannya sendiri dengan pisau, selayak kisah siti Zulaikha dan kawan-kawannya ketika melihat nabi Yusuf. Bukan karena kau lelaki yang berwajah ganteng. Bukan karena kulitmu yang putih bersih. Bukan karena punggungmu yang bidang. Bukan karena perutmu yang tak buncit, bukan pula karena kau lelaki pemilik mata kelinci itu. Bukan ! nabi Yusuf tak seganteng yang kita pikirkan. Para wanita itu terkesima hanya karena melihat Tuhan dalam dirinya, dan itulah kamu.

Mas…….
Sudah satu bulan aku mencintaimu melalui surat-surat konyol ini yang kukirim melalui jejaring facebook. Begitu indah kulalui meski harus menguras emosi dan menghentakkkan nalarku. Kadang senang namun tiba-tiba menjadi murung. Kadang semangat namun tiba-tiba malas melakukan apapun. Kuakui bahwa cintaku hanya di atas kertas, karena aku tak mampu berbicara langsung denganmu. Tak kuasa menelponmu, apalagi hanya sekedar menyapamu melalui sms dengan tulisan “ hey ..selamat pagi!”. Jika aku harus mengucapkan kata ‘terima kasih’, maka akan kupersembahkan untuk Facebook…..

Mas ….
Ini adalah surat cinta yang terakhir, namun sebelum kuakhiri, aku ingin mengucapkan terima kasih yang begitu tulus padamu, karena sudah tidak marah menjadi lelaki yang ku cintai. Sudah tidak benci menjadi lelaki yang ku rindui. Sudah tidak merasa terganggu menjadi lelaki yang kuganti namanya menjadi lelaki bermata kelinci. Sudah tidak pernah complain menjadi lelaki yang kukhayalkan sebelum tidur. Sudah tidak kapok menjadi lelaki yang setiap malam kupanggil untuk datang di mimpiku. Sekali lagi, terima kasih…..

Mas…
Jika kau menerima kata ‘terima kasih’ ku maka terimalah kata maafku juga. Dari lubuk hati yang paling dalam, aku ingin mengucapkan kata maaf padamu. Aku tahu kau pasti menolaknya, karena bagimu, mencintaimu adalah bukan kesalahan dan tak perlu minta maaf. Namun bagiku, sebuah kesalahan besar ketika mencintaimu, meskipun aku ingin tetap bersalah. Jika di Negara Indonesia ini terdapat pasal tentang mencintai, maka aku rela menjadi terdakwa selamanya.

Mas…
Mencintaimu adalah anugerah terindah yang kumiliki. Aku bangga bisa mendapatkan kesempatan untuk mencintaimu dan tak akan pernah menyesal. Maka kusampaikan rasa syukurku pada Tuhan, karena telah mengirimmu untuk bertemu denganku meski hanya sesaat. Hingga pada akhirnya Tuhan telah bermain curang dan tak adil padaku. Cinta yang ku bangun dengan indah, harus kurelakan pergi.

Mas….
Bagian tersulit mencintaimu adalah ketika melihatmu mencintai orang lain. Maka wanita yang kucemburui adalah wanita yang bisa memenangkan hatimu kelak. Aku tak sanggup berkata dan bersikap, namun melihat kau tersenyum bahagia, itu sudah cukup bagiku….

Mas….
Bukan aku menyerah dan bukan pula aku mengalah, apalagi merasa kalah. Tidak ! bukan itu yang menjadi alasan. Jika kau bertanya, seberapa besarnya cintaku padamu, pasti akan ku jawab, sebesar kau melihat keindahan ciptaan Tuhan. Maka jangan pernah bertanya lagi padaku, masih adakah cinta untukmu, pasti tak akan kujawab, karena diriku sudah menjelama menjadi cintamu. …aku tak ingin menghilangkannya, namun biarkan ku sembunyikan agar Tuhanpun tak tahu….

Mas…
Aku pasti merindukanmu…… rindu yang sangat. Rindu yang hangat. Rindu yang sesakkan dada.

Selamat tinggal ….

Salam……..

Dari aku yang mencintaimu… Novie

S.E.L.E.S.A.I..


Veteran, Pamekasan 24 Juni 2010. 23.00 saat menonton Piala Dunia antara Brazil dan Portugal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar