Selasa, 23 November 2010

Gara-gara Cinta…

6 hari hidupku dibikin kacau.
Gara-gara cinta, aku yang tak peduli dengan HP, harus membawa HP kemana-mana termasuk ke kamar mandi, hanya untuk lebih tahu apakah ia menghubungiku atau tidak. Dan setiap detik, aku selalu mengecek HP ku apakah namanya ada di layar hp ku. Bahkan lucunya, ku coba meng-sms HP simpatiku dengan menggunkan HP ku yang lain yang bernomer Indosat dan Xl, dengan dugaan, jangan-jangan tak ada signal.
Gara-gara cinta, aku yang suka tidur tepat tengah malam, malah harus tidur lebih cepat 4 jam dari biasanya, hanya agar aku bisa bertemu dan bersamanya di alam mimpi. Hingga adzan subuh yang meraung-raung tak ku hiraukan karena di saat itulah aku sedang menggandeng tangannya menuju surga.
Gara-gara cinta, aku yang tidak suka menyia-nyiakan waktu sedetik pun untuk melakukan hal-hal yang tak berguna, malah sering melakukan kemalasan bangun tidur hanya untuk menghayal tentang dirinya. Dan mencoba mencari pekerjaan yang banyak waktu untuk berbicara sendiri. Mencuci baju sebanyak-banyaknya yang biasa ku habiskan dengan waktu 1 jam, malah molor menjadi 5 jam hanya karena aku sering berbicara sendiri seakan-akan berbicara dengannya.
Gara-gara cinta aku jadi suka nyanyi lagu-lagu bertemakan cinta. bahkan sambil menari-nari di depan cermin bak Marshanda yang lagi stress di depan camera laptop yang di upload di youtube sambil berteriak “ hey lelaki ! aku sangat sangat sangat sangat sangat mencintaimu….”.
Tapi…
Gara-gara cinta, aku jadi ingin terus tersenyum, menyapa semua orang dengan ramah dan mudah mengatakan kata maaf. Ketika itu di hari di mana aku harus ke kampus, aku harus mengatakan kata maaf pada semua orang dua kali, yaitu berhenti mendadak gara-gara ban motorku bocor, dan berhenti mendadak karena buku ku jatuh dari motor sehingga menyebabkan macet dan bunyi klakson yang saling bersaahutan. Aku hanya menundukkan badan dan kepala berulang-ulang sambil berkata “ maaf pak.. maaf bu “ dan mengambil bukuku yang jatuh tepat di tengah jalan…
Gara-gara cinta, aku mulai bergairah untuk menulis. Menulis tentang apa saja. Terutama tentang dia dan tentang cinta. jari-jariku tak mau berhenti menekan tuts-tuts huruf yang tak beraturan di keyboard laptopku. Seakan-akan cerita tentangnya tak pernah dan tak ingin habis…
Gara-gara cinta, aku jadi gemar membaca, terutama buku atau artikel yang berbicara tentang lelaki dan cinta. mondar mandir di Gramedia yang kuburu hanya buku-buku tentang cinta. entah itu di rak buku filsafat atau buku psikologi. Bahkan aku rajin membeli Koran, agar bisa nyambung apa yang ia bicarakan denganku, dan aku tak dianggap bodoh.
Gara-gara cinta, akhirnya aku bisa berdoa meski hanya berterima kasih pada Tuhan. Terima kasih karena sudah mendatangkan seseorang yang ku cintai. Terima kasih karena telah membuatku jatuh cinta. terima kasih karena dialah aku bisa mengenal siapa aku sebenarnya.
Terima kasih cinta…… terima kasih kanda…
Hingga saat ini aku tak mengharap kau bisa membalas cintaku, karena bagiku mencintai itu adalah memberi bukan menuntut. Silahkan kau bersama dengan wanita lain ! silahkan kau mencintai wanita lain ! tapi izinkan aku untuk tetap mencintaimu dan menghargai cinta ini dengan tidak ingin melirik lelaki lain dan mencintai lelaki selain dirimu…
Kulakukan ini hanya karena gara-gara CINTA..
Gunuk, 15 November 2010. 22.30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar