Rabu, 23 Maret 2011

3 Lelaki di 3 Kota di 3 Bulan

Di sebuah kota di bulan Januari
“Kau masih single?”
“Iya”
“Kalo begitu, boleh dong kalo aku mendekatimu?”
“Untuk apa ?”
“Untuk mencintaimu”
“Mengapa?”
“Karena sejak tadi, kau mencuri pandang padaku. aku suka caramu memandangku”
“Mengapa?”
“Karena aku suka matamu”
“Aku tak suka pacaran”
“Sama”
“Lalu ?”
“Aku hanya ingin mencintaimu”
Lelaki itu masih diam dan terus memandangku hingga keringat dingin terus membanjiri tubuhnya
“Boleh ku minta nomer Hp mu ?”
“Untuk apa ?”
“Apa perlu alasan ?”
Laki-laki itu memberikan nomer Hpnya padaku, dan aku mulai mendekatinya dengan kata-kata. Hingga akhirnya aku tahu siapa dan apa dia.
Di sebuah Kota di bulan Februari
“Ternyata aku masih mencintaimu”
“Mengapa?”
“Entahlah, apa karena kau meninggalkanku, atau apakah karena aku yang meninggalkanmu”
“Kau kan sudah tahu, saat ini ada wanita yang sudah memenangkan hatiku”
“Iya, aku tahu, lalu apa aku salah?”
“Tidak, hanya saja, aku belum bisa berpaling darinya”
“Aku tak menyuruhmu untuk meninggalkannya”
“Lalu?”
“Aku hanya ingin kau tahu, bahwa aku menyesal meninggalkanmu, karena sebenarnya aku masih mencintaimu”
“Tolong jangan membuatku bingung!”
“Bingung ? mengapa bingung? Jangan-jangan kau juga masih mencintaiku?”
Laki-laki itumenjadi diam
“Tak usah berkata ! aku bisa membaca matamu”
“Menurutmu aku harus bagaimana?”
“Tetaplah bersama wanitamu, dan biarkan aku mencintaimu! Itu saja!”
“Kau anggap itu mudah ?”
Itulah alasanku menyukai laki-laki itu, ia selalu bingung dengan dirinya sendiri.
Di Sebuah kota di bulan Maret
“Kita adalah teman?!”
“Iya, kemaren, sekarang, dan nanti, kita tetap berteman”
“Bagaimana kalo kita bersahabat saja?”
“Apa bedanya?”
“Kalo teman masih bisa jadi kekasih”
“Kalo sahabat?”
“Selamanya akan menjadi sahabat”
Lelaki itu masih diam
“Kenapa diam ? jangan-jangan kau mengharap lebih dan menunggu kemungkinan?”
“Terus terang aku menyukaimu”
“Aku juga… bahkan bukan hanya suka”
“Apa ?”
“Aku memujamu dan mencintaimu”
“o ya ? lalu ? bagaimana dengan pertemanan kita?”
Aku hanya bisa tersenyum dan menatapnya…
Di sebuah kota
Aku bahagia. Tersenyum. Tertawa. Menari dan bercanda. Karena aku tak pernah merasa kehilangan bahkan kekurangan cinta. Meski tak dicintai namun aku bisa mencintai. Itulah mengapa aku masih bisa bertahan dan berdiri tegak dengan bebas. Mencintainya dengan keindahan dan kekaguman meski hanya melalui sms
“Aku mencintaimu, karena aku melihat tumpukan malaikat di dirimu!”
Dan kukirim pada ke-tiga laki-laki di kotanya masing-masing dengan bersamaaan, dan mereka membalas
Lelaki Januari : “Kau memang pintar bersandiwara! Tak usah membohongiku! “
Lelaki Februari :”Halah ! lebay! Jangan merayuku!”
Lelaki Maret :”Jika ini status FBmu, pasti akan ku like”
Aku masih tersenyum dengan pola jawaban dari masing-masing lelaki yang ku cintai, lalu aku membalasnya lagi
“Jika aku mencintaimu, maka itu artinya ada sesuatu yang tak beres dalam diriku, dan jika ketidak-beresan itu sudah ditemukan solusinya, mungkin aku akan mencintai semua lelaki” (Ga usah di bales!)
Aku tertidur dan terbangun dengan 3 bunyi sms
Lelaki Januari :”Kau memang tak beres!”
Lelaki Februari :”Kau memang tak beres!”
Lelaki Maret :”Kau memang tak beres!”
Dan tertawa membaca jawaban mereka……….!!!!!

Gunuk, 22 Maret 2011. 07.24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar