Rabu, 23 Maret 2011

G U

Kau terus bicara tanpa urut
Aku pun semakin tak mengerti
Sebenarnya kau bicara tentang apa ?
Meski papan sudah tak punya ruang kosong lagi

14 sepasang mata masih menghormatimu
Memelek dan berkedip sesekali
Menatap, mengangguk, dan tersenyum, kadang juga tertawa
Namun khayalan nampak jelas di atas kepala mereka

Disana ada yang tersenyum karena khayalannya
Disana juga ada yang asyik main HP
Disana bahkan ada yang memangku tangan
Dan disini sedang menulis tentang mu.

Kau bilang sebagai saksi sejarah
Hingga pernah suatu ketika kau menangis tertahan
Saat Sukarno dan Hatta menjadi bagian dari kisahmu
Sebenarnya ini pelajaran sejarah atau teori?

“Gitu ?” / “Ya?”/ “Okey?” / “He’eh” / “Ngerti?”
Itulah kata-kata yang sering kau ucapkan
Yang hanya sebagai legitimasi dari jawabanmu
Namun pahammu bukan pahamku

Kau tawarkan buku-bukumu
Namun aku sangsi dan ragu
Sudahkah kau membacanya ?
Atau hanya seperti aku yang suka menumpuk

“Tanya mas !”
Suara pemilik dari beberapa sepasang mata
Kau nampak senang dan bahagia
Karena sebenarnya kau ragu pada uraianmu sendiri
(Kira-kira mereka mengerti ga’ ya ?)
Atau jangan-jangan kau tidak tau apa lagi yang ingin kau ceritakan

Sungguh ! aku belum tercerahkan
Jadi maafkan karena aku menjadi diam
Atau pura-pura tertawa
Bahkan tak punya gairah untuk datang tepat waktu

Kampus UI, 09 Maret 2011. 15.10
Saat mata kuliah Sosiologi Politik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar