Rabu, 23 Maret 2011

“ Aku hanya takut dan tak lebih”

Sudah !
Jangan dekati aku lagi!
Dan jangan katakan apapun padaku !
Aku tak ingin dengar !
Aku hanya takut!
Tak lebih!.
Kau tahu ? Memang benar apa yang semua orang katakan padaku, kalau aku hanya seorang penakut. Takut untuk berkomitmen. Takut untuk memulai dan memiliki sebuah hubungan yang serius. Aku sudah nyaman dengan kesendirianku dan aku senang dengan kebebasanku. Aku tak peduli dengan omongan orang, bahwa kebahagian itu hanya bisa dirasakan jika dibagi. Persetan ! aku sudah bahagia!. Aku punya keluarga yang sempurna. Sahabat yang selalu ada untukku dan Bahagia dengan air mataku ! please! pergilah ! jika tidak, biarkan aku saja yang pergi.
Aku tak ingin merusak impianmu. Kau masih punya kisah, dan kisahmu masih panjang. Dan kisah itu bukan denganku,karena kita berbeda, itulah menurutku. Mari kita minta pada Tuhan untuk memutar waktu dimana awal kita bertemu ! anggap saja aku tidak pernah menembakmu dan memintamu untuk menjadi kekasihku. Anggap saja kita tidak pernah bertemu. Anggap saja kita tak pernah menghabiskan malam hanya untuk sekedar berbincang melalui HP. Anggap saja aku tak pernah merindukanmu. Anggap saja semua yang berhubungan dengan kita tidak pernah terjadi. Anggap saja semuanya hanya khayalan yang tak nyata. Gampang kan ??
Mari kembali menjadi manusia yang semanusia-manusianya, yang oleh Tuhan sudah dititipkan akal untuk berfikir bahwa kita memang tak bisa mencinta. No ! jangan berburuk sangka padaku ! aku tak pernaah membencimu ! kulakukan semua ini hanya demi kepentingan dan kebahagiaanmu. Yakinlah! Bahwa ini benar dan tak salah.
Oke, begini saja ,tanyalah biar kau tak ragu ! mengapa aku harus melakukan ini ? iya, akan kukatakan padamu dan dengarkanlah baik-baik. ….!!!!
“Aku tak butuh seorang pria. aku hanya butuh seorang pemenang. Seseorang yang memenangkan hatiku. Yang membuat hatiku bergetar. Yang membuat otak ku berhenti berfikir. Yang membuat jantungku berdegup kencang ketika bertemu dengannya. Seseorang yang membuat airmataku jatuh karena terharu dengan kejutan-kejutan yang ia berikan padaku. dan aku tak menemukan seorang pemenang di dirimu. jadi, apa aku salah jika aku harus mundur satu langkah dari ini semua ???”
Karena kita memulai dengan baik-baik, maka mari kita akhiri kisah ini dengan baik-baik pula dengan tanpa suara. Tinggalkan diriku, karena aku tak berbakat meninggalkan seseorang…!

Murtajih, 19 Januari 2011, 18.05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar