Rabu, 23 Maret 2011

Sucisemar (Surat Cinta Sebelas Maret) 2011

Hey….!
Izinkan aku untuk mengungkapkan rasa rindu dan bahagia padamu. Kau yang disana, yang tak pernah membutuhkanku dan tak pernah memikirkanku sedetikpun masih saja membuatku gelisah namun merindu. Aku tak pernah peduli dengan hal itu, karena sudah kukatakan padamu berulang kali, bahwa cukup dengan kau menjadi alasanku untuk tetap berkarya, sudah membuatku bahagia dan merasa dicintai. Maka izinkan aku memanggilmu DARLING, sebagaimana Angelina Sondakh memanggil Adji Masaid, karena ke-rasionalitasnya dalam mencinta.
Darling….
Entah sejak kapan aku mencintaimu, ups ! maaf kurasa bukan cinta, tapi suka dan tertarik. Karena kita tak pernah saling menatap dan memandang satu sama lain, apalagi mengenal pribadi kita masing-masing kecuali dengan asumsi-asumsi yang kita ciptakan sendiri melalui kisah yang kudengar dari oranglain dan mungkin juga melalui status atau komentar di FB, di wall kita masing-masing.
Masih segar di ingatanku, bagaimana kita merangkai khayalan lucu dan irasional di komentar, baik di statusmu atau di statusku. Aku bahagia meski hanya tertawa sendiri. Kadang aku meridukan moment-moment itu, karena sekarang sudah tak ada lagi. Mungkin sejak kuungkapkan kata cinta padamu, sehingga kau mulai menjaga jarak denganku. Aku tahu, kau mulai terganggu.
Darling..
Kuakui sejak adikmu menceritakan kisah tentangmu, sejak saat itu pula aku tertarik padamu. Namun aku tak punya kekuatan dan keberanian untuk sekedar melihatmu dari jauh apalagi bertemu. Sungguh aku tak ingin mati muda, karena serangan jantung yang tiba-tiba. Sebab ketika kau berada di hadapanku, intensitas denyut jantungku melebihi kecepatan buraq dan seketika itu pula aliran darahku menjadi kacau dan otakku berhenti berfikir. Itulah mengapa aku hanya bisa menatapmu melalui foto sambil berkata, “Sejak umur berapa kau memiliki wajah yang begitu indah ini ?”.
Sejak aku berpisah dengan adikmu maka hilang juga kisahmu. Lama sekali aku tak mendengar kabarmu. Hingga akhirnya aku harus berterima kasih pada FB, karena telah menemukanmu kembali. Ternyata kau tak berubah. Kau masih sama seperti dulu. Idealis, gengsi, pendiam, serius, dan masih indah. Sama halnya dengan perasaanku. Belum berubah.
Darling…
Ketakutan masih menghegemoni diriku untuk sekedar tahu dan bertanya Apakah kini kau sudah menikah atau mungkin sudah punya kekasih?, aku masih takut dan tak berani. Jika pun ternyata kau masih sendiri, lalu apa dampaknya untukku ? toh sama saja tak bergeming sedikitpun. Aku masih disini menunggu kemungkinan dan keajaiban terbuka dengan sendirinya.
Suatu ketika, ku ceritakan dirimu pada seorang sahabat yang kuanggap sebagai kakakku. Lalu ia bertanya padaku,
“Apakah kau mencintainya,Nov ?”
“Belum tau, bak “
“Lalu ?”
“Aku hanya suka dan tertarik padanya. sejak aku menemukannya kembali, hidupku serasa bahagia dan selalu ingin bersyukur pada Tuhan. Ia menjadi bahan bakar semangatku untuk mengejar mimpi dan melakukan aktifitasku. Ia juga menjadi alasan terkuat bagiku untuk selalu berkarya. Ia adalah inspirasiku. Setiap aku lelah dan dan gelisah, ia menjadi penghiburku meski hanya mengkhayalkan dirinya.”
“Itu namanya cinta !”
“Tidak , bak ! aku tak pantas bersamanya, apalagi bisa memilikinya. Mana mungkin ia menyukaiku, sedangkan aku hanya seorang perempuan yang tak punya apa-apa. Kasta kami berbeda. Ia kasta Brahmana sedangkan aku hanyalah kasta Sudra. Itulah mengapa aku memberitahukan padanya, bahwa hanya dengan keberadaannya saja, itu sudah cukup bagiku untuk mencintainya.”
“Ia tau bahwa kau mencintainya?”
“Iya, minimal aku selayak lumpur yang kotor dan ia selayak dinding putih yang bersih. Jika terkena lumpur sungguh sangat menjijikan tapi pasti akan berbekas”.
Darling…
Kadang aku bertanya pada diriku sendiri, mengapa aku menyukaimu. Apakah kita memiliki cara berfikir yang sama ?, atau memiliki ketertarikan yang sama?. Kita sama-sama menyukai film, buku, dan filsafat. Aku begitu senang bisa menemukan orang yang memiliki banyak kesamaan denganku. jangan-jangan apakah kau jiwaku yang hilang ? ah ! aku tak ingin berspekulasi hanya sekedar menghibur diri, tapi yang pasti aku senang bisa menemukanmu kembali.
Sejak ku tahu nomer HP mu, kita akhirnya bisa berkomunikasi meski jarang. Setiap kau mengirimi atau membalas smsku, aku sungguh sangat bahagia hingga aku tak sadar, bahwa ternyata aku punya loncatan yang begitu indah. Seketika itu pula bumi berhenti berputar sejenak hanya ingin melihat tingkah gilaku.
Darling..
Meski kau sudah tahu bahwa aku menyukaimu dengan kegilaanku, tapi aku hanya bisa berkata, tetaplah menolak perasaanku, karena aku masih takut untuk mendekatimu. Dari hati yang paling jujur, aku masih nyaman dengan kondisi yang kau ciptakan padaku hingga saat ini yaitu, kau tetap menjadikan dirimu sebagai temanku. Hanya temanmu. Karena dengan seperti ini, aku merasa lebih bebas menyukaimu apalagi mengirimu sms. Maka izinkan aku mengucapkan terima kasih padamu, karena sudah bersedia menjadikan dirimu sebagai pria yang kucintai dengan tanpa kompensasi dan tendensi.
Darling…
Sungguh sangat sangat sangat sangat menyukaimu……..dan happy birthday !

Gunuk, 11 Maret 2011. 21.14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar