Rabu, 23 Maret 2011

Surat Untuk Seorang Sahabat… (Dida Erlina)

Selamat berdamai dengan hati dan pikiranmu wahai sahabatku. Aku tau kau sedang gundah dan gelisah memikirkan masa depanmu. Ketakutan dan kekhawatiran yang terus memperkosa pikiranmu, begitu nampak jelas ketika kau tertawa dan tersenyum sambil bercerita tentang sebuah kebahagiaan yang ingin kau rangkai.
Sahabatku, jika kau ingin menangis, maka menangislah ! aku hanya punya pundak tapi jangan sesekali kau melihat mataku, karena aku sedang menahan air mata. Jangan pula kau dekatkan telingamu di dadaku, karena degup jantungku tak bisa lagi ku control lajunya.
Lakukan yang terbaik untuk dirimu. Berdirilah dengan tegak. Jangan kau bungkukkan punggungmu. Pandanglah ke depan kemudian tersenyumlah karena matahari masih tak enggan bersinar. Apapun keputusanmu, aku selalu mendukungmu dan selalu berada di sampingmu.
Ingetlah! Kedewasaan seseorang ditandai dengan hilangnya rasa kekhawatiran terhadap masa depannya. Apalagi yang terjadi esok hari atau 1 menit yang akan datang. Jangan pandang dirimu sebagai seorang wanita, seorang mahasiswi, seorang anak, seorang kekasih, seorang sahabat dan seorang saudara ! cerminlah dirimu sebagai seorang manusia, yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membahagiakan semua orang.
Aku senang dan bangga menjadi sahabatmu selama ini. Sungguh tak ada bayangan di benakku sejak dulu, jika kau kini menjadi bagian dalam hidupku. Tanpa malu aku menelanjangi diriku sendiri di hadapanmu. Tak ada rahasia yang mampu kusembunyikan lagi darimu. Itulah mengapa kadang aku meraasa lemah tak berdaya jika belum mendengar suaramu, meski hanya kata “ sadarlah Nov ! obat gilamu sudah kau minum ?”
Aku iri padamu. Kau punya cinta yang selalu membuatmu merasa cantik. Kau pun tak pernah merasa jaim untuk berbagi dan bertanya padaku tentang sagala hal. Itulah kadang yang membuatku nyaman bersamamu. Dan juga kau punya rencana untuk masa depan hidupmu….
Saat kubaca sms darimu, tentang keputusan melakukan operasi, ingin rasanya kugenggam tanganmu dan berkata, jangan anggap ini adalah kutukan dari Tuhan, atau cobaan apalagi teguran. Tuhan hanya ngin tahu responmu saja. Maka responlah dengan cinta dan pengetahuan yang kau miliki…..!
Aku tak ingin berdoa untukmu, hanya mari kita rayakan kemenangan kita, bahwa kita semua akan baik-baik saja dan tak akan terjadi apa-apa. Mari rayakan kemenangan kita terhadap ketakutan dan kekhawatiran yang tak berujung !.
Sayang sekali kau perempuan, jika kau lelaki, sudah lama kau kukawini …. Haaa
Dida , kau pernah berkata, untuk melawan ketakutan hanya dengan satu cara, yaitu lakukanlah !. cepat sembuh kawan ! jika kau tak sembuh, akan kupacari pacarmu ! ini serius ! ga main-main,,,,,,haaaa

Murtajih, 27 januari 2011. 14.53

Tidak ada komentar:

Posting Komentar