Rabu, 23 Maret 2011

.

Laki-laki itu tersenyum padaku dan menatapku dengan mesra dan harap. Aku masih berdiri terpaku kaku sambil mengatur deru nafas yang menerjangku membabi buta. Ku paksakan tersenyum padanya, lalu ia datang mendekatiku dengan langkah pasti. Aku masih terengah-engah dengan nafas yang tak bisa kuatur. Ingin kukatakan ‘stop…! Stop..! stop…!’, tapi sejujurnya aku mengharap kedatangannya. Hingga tanpa sadar, laki-laki itu sudah berdiri di hadapanku dengan jarak satu jengkal telapak tangan dari wajahku. Sementara aku masih ketakutan. ia terus menatapku dengan lembut dan mendekatkan wajahnya pada wajahku. Spontan mataku terpejam dan bibirku merekah. Hanya suara ludah kering di tenggorankan yang terdengar, lalu…………………..
Gubraaaaaakkkk…….!!!!!!!!!!
“Oh shit ! mengapa kau datang dengan tiba-tiba ! aahhgghh… aku kehilangan mimpiku lagi !”. gertakku padanya
“Haaaa …..haaa………benarkah itu ?” . Ia mengejekku
“Aaarrgghh….. pergilah sana ! aku ingin tidur lagi !” ku ambil selimut dan menghadap tembok membelakanginya.
“Ingin mengejar mimpimu lagi ? ya ya ya … kejarlah mimpimu itu ! “ ia tak peduli dan terus mengejekku.
Diam. Sunyi. Senyap.1…2….3…4…5….
“Oke…. Apa mau mu ?”, kubalikkan tubuhku menghadapnya yang terbaring di sampingku.
“Apa mauku ?? bukankah kau yang memanggilku ?” ia masih cengengesan mengejekku
“Memanggilmu ? ga salah apa ??!!!!!”
“Ah sudahlah… kau memang berbakat berbohong. Boleh kupeluk dirimu ?”
“Ga mau !!! “
“ Oke….fine !”
“Arrgghh… mengapa kau selalu datang tengah malam ? dan selalu mengagetkanku ?!”
“Bukankah tengah malam adalah waktu yang tepat untuk ngobrol ?”
“Ngobrol ? aku tak suka ngobrol. Aku hanya suka menulis”. cetusku
“ya …ya ..ya… aku juga sudah baca tulisan-tulisanmu. hmmm ….lumayan bagus sih..”
“ Apa maksudmu ?”
“Marilah kita bicara saja!….toh bukan hanya kita saja yang ngobrol tengah malam, bahkan semua manusia paling suka ngobrol tengah malam denganku”
“Apa yang ingin kau obrolankan denganku ?”
“Sebenarnya bukan ngobrol tapi aku hanya ingin bertanya padamu ?”
“Maksudmu ?”. Ia menghadapkan tubuhnya padaku sedangkan aku masih terbaring lurus dengan mata yang melirik memandangnya
“Kau masih punya cinta?”
“Pastinya..”
“Pada siapa ?”
“Mau tau aja kau !”
“Apakah kau lesbi?”
“Tidak lah…! “
“Kau tidur dengan banyak laki-laki ?”
“Lalu..?“
“Kau masih perawan ?”
“hah ?! “
“Apakah kau selingkuh dengan suami orang ?”
“Iya…iya…dan iya……so ?”. Aku mulai sewot
“Untuk apa ?”
“Hah ?!”
“Sudah puas ?”
“Maksudmu ?”
“Mau sampe kapan ?”
“Kenapa kau masih bertanya padaku ?!!, bukankah kau sudah tahu tanpa harus ku beri tahu ?”
“Aku ingin mendengar langsung dari mulutmu “
“Aaaahh… kau kan juga sudah tau, kalau aku punya bakat berbohong. Lalu buat apa kau bertanya lagi ?”
Diam. Saling menatap. Dan ia tersenyum……
“Tahukah kau Nov, kau adalah makhluk yang sangat indah “
“Iya …aku tahu. Aku memang indah. Tapi keindahanku adalah manifestasimu. Puas ???”
“Jangan berapologi ……..!. Mengapa kini kau jarang menemuiku ? bahkan jarang ngobrol denganku ?. Kulihat kau tak sibuk, kecuali dengan khayalanmu”
“Kau pasti sudah tau jawabannya, buat apa lagi aku berkata ?!”
“Itulah kebodohanmu !. kelemahanmu !. bahkan kesalahanmu !”
“Maksudmu ?”
“Aku tahu semua hal tentangmu dengan detail”
“lalu …?”
Saling menatap. Diam. Sunyi. Dan masih saling menatap
“Aaahh… sudahlah ! Jangan membuatku menangis !”. Suaraku menjjadi parau. sementara air mataku sudah tergenang.
“Sini ! datanglah ke pelukanku !”. Tanpa beban aku langsung memeluknya dengan erat.
“ Maafkan aku ! ku mohon jangan pergi hingga aku terlelap kembali !”. Pintaku dengan memelas. Ia semakin erat memelukku dan menyelimutiku dengan hangat…..
“Nov…! dengarkanlah ! apapun yang terjadi, aku tak akan pernah meninggalkanmu, meski kadang kau sering melupakanku. Aku hanya berharap, kau bisa berkata dan bercerita. Jangan lagi membohongi dirimu sendiri !. kau paham itu !? “. Aku hanya diam dan mengangguk sambil menyeka air mataku yang mulai menetes. Lalu aku menengadah menatapnya..
“Terima kasih, Tuhan…kau telah datang dan mengingatkanku”. Ia hanya tersenyum dan mengangguk seraya memelukku dengan erat hingga aku terlelap….

Gunuk, 13 Maret 2011. 23.35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar